Anies: Desain Sudirman-Thamrin Indah di Mata, tapi Tidak di Hati

Jumlah motor, khususnya ojek online, yang masuk ke kawasan Sudirman-Thamrin sebanyak 480 ribu motor per hari. Data ini didapat Pemprov DKI Jakarta dari manajemen ojek online.

oleh Andrie HariantoDelvira Hutabarat diperbarui 11 Mar 2018, 21:32 WIB
Pejalan kaki melintasi trotoar di kawasan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (6/3). Sebagai bagian penataan jalan dan trotoar, Pemprov DKI menegaskan akan menyapu bersih PKL di sepanjang kawasan Sudirman – MH Thamrin. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, meski jalan protokol Sudirman-Thamrin bersih tanpa motor, hal itu dinilai timpang dengan kehidupan ekonomi yang menunjang kehidupan banyak pihak di kawasan tersebut.

"Bahkan, kami ingat sekarang sedang menata Sudirman-Thamrin. Begitu rancangannya jadi di situ tidak ada kendaraan bermotor. Tampaknya indah di mata, tapi tidak indah di hati," kata Anies di Gedung RJA DPR RI, Jakarta Selatan, Jumat (9/3/2018).

Melihat hal itu, Anies di awal masa tugas meminta jajarannya agar mengganti rancangan pengaturan kendaraan di Sudirman-Thamrin.

"Saya katakan bongkar, ganti rancangan ini, motor harus masuk Sudirman-Thamrin," ujar Anies.

Data yang dimiliki, kata Anies, jumlah motor, khususnya ojek online, yang masuk ke kawasan Sudirman-Thamrin sebanyak 480 ribu motor per hari. Data ini didapat Pemprov DKI Jakarta dari manajemen ojek online.

"Dan 480 ribu itu apa, makan siang, snack kue pesanan-pesanan. Siapa itu, rakyat kecil rakyat kebanyakan di seluruh Jakarta," ujar Anies.

Bila koridor bisnis tersebut dipotong, maka usaha-usaha kecil di Jakarta tidak akan bergerak dan berputar.

"Jadi keberpihakan itu bukan kami lakukan dalam retorika, tapi mindset. Mindset-nya adalah bahwa setiap policy harus membuat kesetaraan, kesempatan kepada warga Jakarta," jelas Anies.

"Ini bukan sekadar membela motor roda dua. Ini juga dilakukan aspek yang lain," dia menambahkan.

Berita ini adalah ralat dari berita sebelumnya 'Anies Baswedan: Trotoar Ahok Indah di Mata, Tidak Enak di Hati', (9/3/2018). Dalam judul berita tersebut ditulis 'Trotoar Ahok' merupakan kesimpulan dan kekeliruan redaksi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 


541 Pohon Ditebang

Sebanyak 541 pohon ditebang untuk pelebaran dan penataan trotoar sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, Pemprov DKI memastikan pohon-pohon yang ditebang akan dipindahkan untuk ditanam ke taman lain, salah satunya ke Waduk Pluit.

"Ada pindah ke sana (Waduk Pluit) ada pindah juga di dekat situ jadi nanti teknisnya disampaikan oleh Dinas Kehutanan," kata Sandi di Balai Kota Jakarta, Kamis (8/3/2018).

Sandiaga menyadari kebijakan penataan trotoar ini menuai pro-kontra, salah satunya dari komunitas pencinta lingkungan. Oleh karena itu, Sandiaga meminta dinas terkait merangkul komunitas-komunitas itu.

"Untuk merangkul komunitas, untuk diajak bicara dan masukan dari koalisi pejalan kaki sangat sangat penting. Makanya nanti saya ingatkan pada yang terkait, karena ini prosesnya masih berjalan untuk mereka melakukan pendampingan," jelas dia.

Sementara itu, Kepala Seksi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Jalur Hijau Dinas Kehutanan Provinsi DKI Jakarta Arwin Adli merinci pohon terdampak dan akan direlokasi dari Jalan Sudirman. Ada 228 pohon di sisi barat, dan di sisi timur mencapai 302 pohon.

"Di trotoar eksisting, ada 11 pohon yang akan direlokasi juga, jadi total 541 pohon," kata Arwin.

Dia mengklaim, pohon yang ada di trotoar tersebut tidak ditebang, tetapi dipangkas untuk dipindahkan ke ruang terbuka hijau (RTH) lain.

"Rencana penempatan pohon, Taman BMW Jakarta Utara, RTH Jl Tipar Cakung Jakarta Utara, RTH Kalijodo," jelas Arwin.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya