Liputan6.com, Denpasar - Kisah haru mengiringi kepergian Hari Darmawan, pendiri Matahari Departement Store. Sebelum ditemukan tak bernyawa di tepi Sungai Ciwilung, Bogor, Hari Darmawan rupanya memang memiliki hasrat untuk berkumpul bersama keluarga di Bali.
Ia telah menyampaikan keinginannya untuk berkumpul di Bali kepada keluarga besarnya. Sayang sebelum hal itu kesampaian, Hari Darmawan dipanggil ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa.
Juru bicara keluarga, Roy Nicholas Mandey, membenarkan keinginan mendiang Hari Darmawan itu. Apalagi, mayoritas keluarga besar pria 77 tahun memang berada di Pulau Dewata. Belum sempat keinginan itu terwujud, Hari Darmawan keburu meninggal yang diyakini keluarga karena terkena serangan jantung.
Baca Juga
Advertisement
"Beliau sudah berencana berada di Bali dalam minggu ini untuk berkumpul bersama dengan semua keluarga. Namun, Tuhan berkehendak lain," kata Roy di Rumah Duka Kertha Semadi Blok VIP di Jalan Cargo Permai, Ubung Kaja, Denpasar, Minggu (11/3/2018).
Ia memang berkumpul bersama keluarga, tapi hanya jasadnya saja. Sementara nyawanya sudah tenang di sisi Tuhan. Roy menyebut Hari Darmawan merupakan pribadi yang baik dan amat dirindukan oleh keluarga besar.
"Pak Hari merupakan sosok yang baik dan tentu akan sangat dirindukan oleh kami semua. Saya yakin rekan media mengerti bahwa kami sekeluarga dalam keadaan duka mendalam. Jadi, mohon pengertian dan doanya untuk Beliau," ujarnya.
Menunggu Keluarga Jauh
Soal rencana kremasi pada Rabu mendatang, Roy menyebut ada beberapa alasan yang melatarbelakanginya.
Tujuannya agar keluarga yang berada di luar kota dapat menyempatkan diri hadir sebelum jasad Hari Darmawan menyatu dengan alam.
"Kenapa dikremasi hari Rabu, karena agar keluarga yang jauh-jauh bisa kumpul. Apalagi ada anak Beliau yang berada di luar negeri. Biar kumpul dulu semua, baru dikremasi," tuturnya.
Hari Darmawan ditemukan tak bernyawa di tepi Sungai Ciliwung pada Sabtu pagi setelah dilaporkan hilang pada Jumat makam dari vila pribadinya.
Advertisement