4 Fakta Sir Henry William Perkin, Ilmuwan Hebat di Google Doodle Hari Ini

Kisah tentang Sir Henry William Perkin, sosok penemu warna ungu yang menjadi cikal bakal industri pewarna kimia saat ini.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 12 Mar 2018, 14:30 WIB
Sir William Henry Perkin. (Doc: Wikipedia)

Liputan6.com, London - Hari ini, Google Doodle tengah memperingati 180 tahun kelahiran salah seorang tokoh penting dalam industri tekstil modern, Sir Henry William Perkin.

Sosok pria dalam Google Doodle tersebut merupakan seorang ahli kimia asal Inggris, yang berjasa menemukan cikal bakal pewarna sintetis. Hal itu, menariknya, ditemukan oleh Sir Henry dalam sebuah ketidaksengajaan ketika tengah membersihkan laboratoriumnya. Demikian dilansir dari FinancialExpress.com pada Senin (12/3/2018).

 

Alkisah, residu kimia yang dibersihkan oleh Sir Henry menggunakan alkohol, ternyata meninggalkan noda berwarna ungu terang, di mana selanjutnya hal itu bermanfaat untuk mewarnai tekstil secara lebih stabil dan tahan lama.

Berikut adalah empat fakta mengenai Sir Henry William Perkin, sosok yang digambar oleh Sonny Ross, ilustrator asal Inggris, pada Google Doodle hari ini.

 

Simak video mengenai sejarah singkat kehidupan Sir Henry William Perkin, si penemu warna ungu berikut: 


Kegagalan yang Membawa Berkah

Siapa Sir William Henry Perkin yang Jadi Google Doodle Hari Ini?. (Doc: Google)

1. Seharusnya Meneliti Obat Malaria

Eksperimen terkait sejatinya bertujuan melengkapi tugas praktikum untuk mengembangkan quinine, atau ramuan kimia yang berfungsi sebagai obat malaria. Tugas tersebut merupakan bentuk pertanggungjawaban Sir Henry dalam meraih gelar Doktoral dari Royal College of Chemistry di London.

Namun, karena ketidaksengajaan yang terjadi di laboratoriumnya, Sir Henry justru menemukan pewarna sintetis (aniline dye) pertama di dunia.

 

2. Menjadikan Harga Tekstil Berwarna Ungu Lebih Terjangkau

Pada Abad ke-19, tekstil dengan warna ungu merupakan salah satu yang termahal, dan hanya digunakan oleh para bangsawan sebagai bagian dari baju kebesarannya. Alasan yang membuat kain warna ungu berharga mahal adalah karena proses pewarnannya yang sulit.

Namun oleh Sir Henry, warna ungu dapat diterapkan pada tekstil dengan biaya yang murah dan cara yang lebih mudah. Ia menamakan temuannya itu sebagai 'mauveine'.

 


Diapresiasi Sangat Baik oleh Ratu Victoria

Ratu VIctoria tahun 1882. (The National Portrait Gallery History of the Kings and Queens of England by David Williamson, ISBN 1855142287, p. 153.)

3. Digemari oleh Ratu Victoria

Menyadari potensi besar terkait pewarna ungu yang ditemukannya, Sir Henry pun banting setir menjadi pengusaha manufaktur. Ia memproduksi tekstil mauveine yang sangat laris di pasaran, dan bahkan menjadikannya sebagai tren fashion yang digemari pada pertengahan Abad ke-19.

Menurut beberapa catatan sejarah, Ratu Victoria disebut turut kesengsem oleh warna ungu, dan mengaplikasikannya dalam gaun yang dikenakan ketiku mengunjungi Royal Exhibition pada 1862 silam.

 

4. Mengawali Perkembangan Pesat Industri Pewarna Kimia

Penemuan Sir Henry William Perkin segera diikuti oleh kemunculan pewarna sintetis lain, seperti fuchsine, safranine, dan induline. Sir Henry juga disebut mengawali terciptanya industri kimia yang menghasilkan ragam pewaran sintetis untuk beragam kegunaan, seperti pada tekstil, farmasi, dan lain sebagainya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya