Egy Maulana, Ikon Baru Indonesia di Sepak Bola Eropa

Egy Maulana mendapat kontrak tiga tahun dari Lechia.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 12 Mar 2018, 17:15 WIB
Striker Timnas Indonesia U-19 Egy Maulana (tengah) coba menembus pertahanan Patriot Candrabhaga FC pada laga di Stadion Patriot, Bekasi, Kamis (27/4/2017). Egy Maulana menyumbang satu gol untuk membantu timnas berjaya 2-0. (Liputan6.com/Helmi Fithriansya

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia akhirnya punya perwakilan di kancah sepak bola Eropa musim depan. Egy Maulana bakal merumput bersama Lechia Gdansk yang bertarung di Polandia.

Jalan Egy menuju Eropa terbilang cukup lancar. Hanya saja, Egy Maulana benar-benar mempertimbangkan klub yang bisa mengembangkan kariernya.

"Ada penawaran dari Prancis, Jerman, Spanyol dan Portugal. Tapi saya pilih tim ini karena percaya bisa sukses di sini," ucap Egy.

Ya, Lechia punya tawaran menarik dibandingkan dengan klub lainnya. Mereka menjanjikan Egy untuk langsung masuk skuat utama dan bersaing dengan pemain yang lain.

Bahkan dalam sesi perkenalan, Lechia memberikan Egy Maulana kostum nomor 10. Dalam sepak bola, nomor ini cukup keramat.

"Memang budaya Indonesia dan di sini jauh berbeda. Kehidupan berputar 360 derajat, tapi saya yakin dan ada support dari keluarga bahwa saya bisa. Tidak ada yang tidak mungkin. Mimpi bisa jadi kenyataan asal berdoa dan kerja keras," kata Egy optimistis.

 

 

 


Perjuangan Panjang

Pemain Timnas Indonesia U-19, Egy Maulana (ketiga kiri) memberi kode arah sepak pojok saat laga latih tanding melawan Patriot Candrabhaga FC di Stadion Patriot, Bekasi, Kamis (27/4). Timnas Indonesia U-19 unggul 2-0. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Yang jelas, pemain timnas Indonesia itu tak mudah untuk bisa berkarier di Eropa. Pemain kelahiran 7 Juli 2000 itu telah bekerja keras sejak turnamen anak-anak.

Pada tahun 2012, nama Egy mulai mendapat sorotan pada sebuah turnamen FIFA. Selain membawa timnya, SSB Tasbi Medan juara, Egy yang memiliki warna rambut sedikit pirang itu juga menahbiskan dirinya sebagai top scorer dengan 10 gol.

Penampilannya semakin meroket pada tahun 2016. Turun di ajang Piala Soeratin, Egy mampu membawa Persab Brebes juara dan menjadi top scorer dengan 26 gol.

Di tahun yang sama pula ia menunjukkan kehebatannya bersama ASIOP Apacinti. Ia membawa ASIOP juara Gothia Cup 2016. Terkini, ia membawa timnas Indonesia U-19 meraih medali perunggu pada Piala AFF U-18 2017, merebut gelar top scorer, serta Pemain Terbaik.

Masih banyak prestasi-prestasi pemain berusia 17 tahun itu yang belum disebutkan. Salah satunya adalah saat ia menerima penghargaan Jouer Revelation. Ini adalah gelar yang pernah disematkan kepada Zinedine Zidane (1991) dan Cristiano Ronaldo (2003).


Sorotan Media

Pemain Timnas Indonesia U-19, Egy Maulana (ketiga kiri) mencoba melewati kawalan pemain Patriot Candrabhaga FC saat laga latih tanding di Stadion Patriot, Bekasi, Kamis (27/4). Timnas Indonesia U-19 unggul 2-0. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Tak heran, sorotan media termasuk dari luar negeri mulai mengalir. Media Inggris, Guardian memasukkan namanya dalam daftar 100 pemain muda berbakat.

Lechia pun tak ragu lagi mengontraknya hingga tiga tahun ke depan. Klub yang musim lalu finis di posisi keempat itu menilai, Egy punya potensi untuk menjadi pemain besar.

"Dia sempat ikut serta turnamen sepak bola bergengsi di Toulon, Prancis. Ketika itu, dia berhasil menjadi pemain terbaik."

"Egy Maulana juga sempat tampil di timnas senior Indonesia. Pada Desember 2017, dia melakukan debutnya dalam pertandingan persahabatan melawan Brunei. Total, dia sudah mencatatkan tiga penampilan bersama timnas senior Indonesia," bunyi pernyataan resmi Lechia.

Menarik ditunggu bagaimana penampilan Egy bersama Lechia. Namun, laga debutnya kemungkinan bakal terjadi musim depan atau setelah Asian Games 2018.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya