Liputan6.com, Yogyakarta Dalam kunjungan ke Yogyakarta, Senin (12/3), Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi meninjau beberapa tempat Pelatihan Nasional (Pelatnas), salah satunya adalah Pelantas Panjat Tebing di kompleks Stadion Mandala Krida, Yogyakarta. Dalam pelatnas kali ini, terdapat 20 atlet panjat tebing fokus menjalani pemusatan latihan untuk menyambut Asian Games 2018.
Kedatangan Menpora sendiri ingin melihat secara langsung kelengkapan fasilitas-fasilitas yang ada di tempat pelatnas sekaligus memberikan motivasi kepada para atlet. Tidak hanya ingin melihat kelengkapan fasilitas pelatnas dan berbincang dengan para atlet, Menpora juga ikut menjajal bagaimana rasanya berlatih panjat.
"Setelah saya mencoba, memang olahraga panjat tebing ini butuh latihan yang serius, perlu banyak kompetisi dan perlu konsentrasi. Terus terang, saat saya menjajalnya, saya harus melawan diri saya. Karena step demi step begitu berat setidaknya bagi atlet ada kemauan dan tekad untuk menjadi juara," katanya.
Menpora mengaku sangat optimis dengan cabor panjat tebing akan memberikan uang terbilang.
Menpora menjajal bagaimana rasanya berlatih panjat tebing
"Tadi saya melihat, bagaimana pelatih mencatat perkembangan demi perkembangan dan mereka juga uji coba dengan temannya sendiri, dan juga hasil dari try out. Makanya saya sangat optimis bahwa cabor panjat tebing ini akan memberikan yang terbaik bagi Indonesia," jelasnya.
Lebih lanjut Menpora mengatakan bahwa momentum Indonesia jadi tuan rumah Asian Games ini jangan di sia-siakan.
"Ini kesempatan bahwa kita bertanding di rumah sendiri. Kita akan di tonton oleh keluarga kita dan ribuan rakyat indonesia. Panjat tebing punya pengalaman beberapa kali juara, tentu pengalaman ini akan jadi modal besar ditunjang oleh seriusnya pemerintah untuk memenuhi kebutuhan semua atlet pelatnas dengan baik. Pemerintah juga akan memberikan bonus bagi atlet yang berprestasi ," ujarnya.
Cabor panjat tebing sendiri ditarget meraih dua emas dari enam nomor pertandingan. Target ini merujuk pada prestasi atlet panjat tebing Indonesia di kancah internasional, harapan meraih emas cukup terbuka lebar. Pelatnas panjat tebing telah dimulai jauh hari, yakni sejak April 2017 lalu.
Yogyakarta dipilih karena dinilai paling representatif dalam hal fasilitas dan cuaca. Ada tiga papan panjat terpasang di Stadion Mandala Krida. Papan 15 meter untuk nomor speed climbing, papan 15 untuk nomor lead, dan papan 5 meter untuk nomor boulder. Khusus papan untuk speed climbing, telah dilengkapi dengan sensor dan tombol waktu berstandar internasional.
Pelatnas Panjang Tebing untuk Asian Games 2018.