Liputan6.com, Jakarta - Pihak kepolisian masih kesulitan mencari para pelaku perusakan di kawasan Kemang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Kelompok diduga geng motor itu mengamuk dan juga melakukan tindak penganiayaan terhadap warga yang ditemui secara spontan.
Kapolres Jakarta Selatan Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto menyampaikan, ada 11 saksi yang telah diperiksa. Mereka mengaku tidak mengenal komplotan yang datang pada Senin 5 Maret 2018 dini hari lalu.
Advertisement
"Yang bersaksi (ada) orang dari diskotek, (saat kejadian) dalam kondisi mabuk. sama-sama melayang. Di sekitar TKP malah enggak ngerti kejadian," tutur Mardiaz di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (12/3/2018).
Kemudian pemeriksaan CCTV juga sudah dilakukan. Dari 10 kamera pengawas yang ada di lokasi kelompok geng motor diduga menamuk di Kemang, hanya ada satu saja yang sedikit membantu penyelidikan. Itu pun masih tidak terlalu jelas.
"Kan CCTV-nya beda-beda angle ya. Jadi ada satu CCTV yang pas enam orang, ada satu CCTV yang sekitar 10 motor. Kita masih belum tau nih apakah yang tujuh orang itu juga dalam sepeda motor. Nah karena kan ada beberapa tempat, tidak ada yang terpusat di satu titik karena memang tidak saling support," jelas dia.
Penusukan Brimob
Termasuk juga kasus penusukan anggota Brimob di lokasi yang sama sehari sebelum kawanan diduga geng motor itu mengamuk. Polisi masih melakukan penyelidikan lebih mendalam.
"Brimob juga pelakunya belum. Kalau yang Brimob itu nggak di motor. Di ruangan, di parkiran sama pengunjung. Brimobnya juga lagi mencari kawannya nongkrong-nongkrong," Mardiaz menandaskan.
Advertisement