Elon Musk: Ingin Selamat dari Perang Dunia? Pergi ke Luar Angkasa

Elon Musk menyampaikan pendapatnya tentang zaman kegelapan, dan pangkalan luar angkasa dapat menyelamatkan peradaban manusia.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 13 Mar 2018, 17:00 WIB
Roket terkuat di dunia milik SpaceX, Falcon Heavy lepas landas di Kennedy Space Center di Florida (6/2). Roket Falcon Heavy meluncur ke antariksa membawa Tesla Roadster milik bos SpaceX, Elon Musk, menuju orbit terdekat planet Mars.(AP Photo / John Raoux)

Liputan6.com, Jakarta - Orang-orang top di bidang teknologi ramai-ramai menghadari fesitival SXSW (South By Southwest), sebuah ajang bergengsi bagi para pelaku industri interaktif, film dan musik yang diadakan di kota Austin, Texas, Amerika Serikat (AS).

Salah satunya adalah Elon Musk, pendiri SpaceX dan Tesla, yang juga turut hadir di ajang tersebut. Ia turut menyampaikan pernyataan yang kurang mengenakkan, yakni soal akan terjadinya 'zaman kegelapan'.

"Ada kemungkinan besar akan ada zaman kegelapan lagi, terutama jika Perang Dunia III terjadi," kata Elon Musk di SXSW seperti yang dilansir dari The Verge, Selasa (13/3/2018).

Yang ditekankan Elon Musk adalah tentang idenya soal kesiapan umat manusia sebelum adanya Perang Dunia. Ia juga mengatakan, "akan ada bibit peradaban manusia untuk membawa kembali peradaban."

Karenanya, miliarder muda ini percaya, pangkalan luar angkasa dapat merealisasi ide itu dan 'menyelamatkan' manusia dari perang dunia.

Tentu saja, Elon Musk tidak sepenuhnya berpikiran negatif. Ia ingin agar Mars memiliki berbagai fasilitas penunjang.

"Mars akan butuh segalanya mulai dari tempat pengecoran besi sampai tempat pizza sampai klub malam. Mars harusnya memiliki bar yang luar biasa," tambahnya.

Ini bukan pertama kalinya ia mengungkapkan ide kolonialisasi Mars. Pada 2015, ia sempat mendorong umat manusia untuk melebarkan sayap kehidupan ke planet lain karena ia percaya kehidupan yang multiplanetary (berada di berbagai planet) adalah langkah bijaksana.


Elon Musk Tidak Main-main untuk Membawa Manusia ke Mars

Elon Musk (AFP)

Tahun lalu, Elon Musk sempat mengutarakan idenya untuk membawa manusia ke Mars. Saat gelaran International Astronautical Conggress di Australia, ia menyebut rencana tersebut akan terwujud di 2024.

Untuk mendukung rencana tersebut, SpaceX, perusahaan milik Musk sudah mulai mempersiapkan kelengkapan keberangkatan ke Mars itu. Salah satunya adalah menyewa tiga fasilitas peluncuran milik pemerintah Amerika Serikat.

Dikutip dari Inverse, perusahaan diketahui tengah mengembangkan fasilitas di wilayah Texas Selatan. Menurut rencana, fasilitas ini akan siap digunakan pada 2018.

"Kami menargetkan fasilitas ini dapat beroperasi akhir 2018, tapi masih harus meninjau perkembangan dan akan mengaktifkannya begitu sudah selesai," tutur Senior Communications Manager SpaceX, James Gleeson.

Nantinya, fasilitas yang berlokasi di Boca Chica ini akan menjadi tempat peluncuran roket BFR dari SpaceX. BFR sendiri merupakan roket super besar yang disiapkan perusahaan untuk membawa manusia terbang ke Bulan atau Mars.

Saat ini, BFR masih dalam tahap pengembangan. Roket ini akan terdiri dari dua bagian, yakni bagian pendorong dan pengangkut. Di bagian pengangkut ini nanti akan berisi orang dan keperluan kargo yang dibawa ke luar angkasa.

"Arsitektur baru dari BFR menawarkan cara yang lebih naik untuk terbang, karena dapat digunakan kembali dan dirancang dapat meluncur setiap beberapa jam," ujar Musk. Ia juga mengaku perkembang BFR sangat pesat dan mungkin saja siap pada tahun ini.

Musk sendiri memang dikenal cukup ambisius terkait rencananya membawa manusia ke Mars. Sebelumnya, ia juga berhasil meluncurkan roket paling besar dari SpaceX, yakni Falcon Heavy.


Tesla di Luar Angkasa

Supercar milik Elon Musk yang berada di luar angkasa. (Sumber Foto: Instagram)

Roket Falcon Heavy diluncurkan membawa mobil sports elektrik Tesla Roadster. Falcon Heavy sendiri sudah kembali ke Bumi dengan selamat, sementara mobil sports elektrik itu dalam perjalanan ke Mars.

Mobil tersebut "dikendarai" oleh boneka yang dijuluki Starman, nama yang diambil dari judul lagu David Bowie. Musk dan timnya menuliskan pesan "Don't Panic" di dashboard mobil. Teks ini merupakan referensi buku The Hitchiker's Guide to the Galaxy yang sering dibaca Elon Musk ketika remaja.

Keberhasilan peluncuran dan kembalinya Falcon Heavy menambah kemungkinan pengiriman manusia ke luar angkasa. Namun perlu dicatat, ia tak akan menggunakan Falcon Heavy untuk membawa manusia.

Lantas, apa yang membuat Musk begitu ingin membawa mobil besutan Tesla ke luar angkasa? Menurut Musk, ia berharap mobil tersebut dapat ditemukan oleh ras alien suatu waktu nanti.

"Aku suka pemikiran mengenai adanya sebuah mobil berkelana seakan tanpa akhir di antariksa dan mungkin ditemukan oleh sebuah ras alien pada jutaan tahun di masa depan." tulis Musk melalui akun Twitter resminya.

(Tom/Jek)

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya