Bukan Mainan, Ini Hal yang Bikin Anak Bahagia

Banyak orangtua yang membelikan mainan agar anak bahagia. Padahal, kunci kebahagiaan anak selain perhatian orangtua adalah tidur berkualitas.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Mar 2018, 16:30 WIB
Anak bahagia (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Bukan mainan mahal atau liburan setiap bulan agar anak bahagia. Sebuah studi mengungkap kebahagiaan anak meningkat ketika tidurnya cukup dan berkualitas.

Fakta menarik hubungan antara anak bahagia dengan tidur cukup terungkap sebuah survei dilakukan University of Melbourne dan program TV Behind the News pada 2017 yang melibatkan 47.000 anak.

Memiliki waktu tidur yang cukup akan membuat anak merasa dua kali lebih bahagia dibanding dengan yang kekurangan waktu tidur. Tidur yang berkualitas juga akan membuat anak merasa nyaman, fit, aktif dan mudah menerima pelajaran.

Dari hasil survei itu terungkap, anak yang memiliki kualitas tidur yang buruk cenderung merasa kelelahan, tak semangat, sulit menerima pelajaran dan sangat sensitif. Emosi pun jadi cenderung tak stabil dan sulit merasa bahagia.

 

 

Anak tidur (iStockphoto)

Terkait kualitas tidur ini memang dipengaruhi banyak hal. Seperti kondisi keluarga, kenyamanan rumah dan faktor lainnya. Tidur berkualitas sangat dibutuhkan anak bukan hanya untuk mengembalikan kondisi fisik dan mengoptimalkan pertumbuhannya. Tapi juga membuatnya terlepas dari stres dan menstabilkan emosinya.

Selain tidur, ada beberapa hal yang juga mempengarui kebahagiaan seorang anak, seperti keluarga, teman, musik, dan olahraga. Anak kecil yang sering berinteraksi dengan keluarga, sering membaca, melukis, dan beraktivitas cenderung merasa bahagia.

Aktivitas seperti masak-memasak berhubungan dengan kebahagiaan seorang anak perempuan. Sedangkan anak laki-laki cenderung merasa bahagia apabila bermain game dan berolahraga. Hewan peliharaan juga dapat memberikan rasa bahagia kepada anak di berbagai umur.

 

 

Saksikan juga video menarik berikut:

 

 


Meningkatkan kualitas tidur anak

Ilustrasi Tidur Malam Hari (iStockphoto)

Lalu apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas tidur anak?

Menyediakan rasa aman kepada anak

Anak yang merasa aman cenderung memiliki ikatan yang kuat dengan orang tuanya. Temukan cara jitu untuk berinteraksi dengan anak. Habiskan waktu bersama dengan melakukan aktvitas menyenangkan.

Segera benahi konflik bila terjadi. Banyak anak merasa resah di malam hari ketika orangtua memarahi mereka sebelumnya atau di rumah orangtua selalu bertengkar.

Buat jadwal tidur yang rutin

Atur waktu yang konsisten bagi anak untuk tidur. Rutinitas dapat membentuk kedisiplinan anak. Mereka akan tahu bagaimana rutinitas tidur mereka, mulai dari makan malam, menyikat gigi, membaca buku, hingga tidur. Rutinitas ini akan mengurangi rasa gelisah anak dan memberi rasa aman.

 


Kurangi penggunaan gawai

Ilustrasi gawai ibu dan anak (iStockphoto)

Olahraga rutin

Menggerakan tubuh merupakan kunci untuk membuat anak mudah tertidur. Seluruh energi akan digunakan ketika bergerak. Setelah itu mereka akan tidur lebih nyenyak dan berkualitas.

Kurangi penggunaan gawai dua jam sebelum tidur

Anak seringkali terpapar cahaya dari layar gawai. Cahaya ini disebut dengan sinar biru (bluelight) yang mampu mencegah produksi melatonin. Produksi melatonin sangat diperlukan untuk tidur dalam waktu yang tepat. Untuk itu, jauhi anak dari paparan sinar gadget selama dua jam sebelum waktu tidurnya.

 

Penulis: Annisa Mutiara

Sumber: dream.co.id

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya