Hujan Laba-Laba Bikin Warga Heboh, Begini Penjelasan Pakar

Fenomena turunya ribuanlaba-laba dari langit sempat mengejutkan warga anto Antonio da Platina, di Brazil. Meski terdengar menyeramkan, kata pakar ahli fenomena hujan laba-laba ini bukan menjadi hal yang aneh. Kok bisa?

oleh Nur Aida Tifani diperbarui 13 Mar 2018, 19:10 WIB
(Foto: krzysztofniewolny/Pixabay) Ilustrasi laba-laba.

Liputan6.com, Jakarta - Ketika terjadi hujan biasanya dari langit turun rintik-rintik air. Tak jarang orang berteduh ketika terjadi hujan agar tidak mengalami kebasahan. Namun, di Brasil sempat ada fenomena aneh yang membuat takut warganya, yakni hujan laba-laba.

Fenomena aneh tersebut pernah menjadi viral pada pertengahan Februari lalu di jejaring sosial dan membuat penasaran banyak orang. Dalam video yang berdurasi satu menit lebih tersebut, terlihat dengan jelas ribuan laba-laba tengah menggantung dan membuat jaring pada kabel telepon.

Video tersebut diambil oleh seorang perancang web bernama Erick Reis (20), di Santo Antonio da Platina, kota yang terletak sekita 250 mil di sebelah barat Sao Paulo, Brasil.

Saat melakukan wawancara dengan TV lokal, pemuda itu mengaku melihat fenomena tersebut dan kemudian merekamnya dalam perjalanan menghadiri pesta pertunangan. Saat di jalan menuju tempat tujuannya, Reis dikagetkan dengan fenomena tak biasa tersebut.

"Aku belum pernah melihat hal yang seperti ini sebelumnya," kata Reis, melansir Smithsonian, Selasa (13/3/2018).

Untuk mengetahui fenomena ini lebih lanjut, ahli Biologi Mara Fischer dari Pontifical Catholic University of Parana menungkapkan bahwa hujan laba-laba yang terjadi di Santo Antonio da Platina bukanlah hal yang aneh.


Ada kemungkinan besar tertiup angin

(Foto: Tabyforu/ Imgur) Fenomena aneh dimana ribuan laba-laba turun dari langit.

Menurutnya Fischer, Jenis dari spesies laba-laba yang bersangkutan yakni Anelosimus Eximus. Fenomena ini terjadi karena laba-laba itu terkenal cukup sosial. Sehingga mereka membangun semacam jaring raksasa secara bersama-sama untuk menjebak serangga.

"Jenis laba-laba ini dikenal cukup sosial, biasanya ada di pohon pada siang hari dan sore hari," ujarnya.

Mengingat laba-laba biasanya merupakan hewan yang menyendiri. Namun, dari 40 ribu spesies laba-laba di seluruh dunia, jenis dalam video termasuk ke dalam segelintir laba-laba yang bersifat sosial.

"23 spesies laba-laba yang tersebar di seluruh dunia terkadang berkerumun seperti semut atau lebah. Jumlah betina dapat melebihi jumlah pria dengan perbandingan 10:1 dari koloni yang bisa mencapai lebih dari 50 ribu individu," imbuh Fischer.

Meskipun hal ini bukan menjadi fenomena yang biasa di Sao Paulo dan kota-kota sekitarnya. Ada dugaan kuat laba-laba ini datang ketika terjadi angin kencang.

Ukuran mereka yang sebesar pengapus pensil membuat mereka ringan terbawa oleh angin. Setelah terbawa angin ada kesan yang seolah-olah tampak seperti turun hujan.

Sementara manusia dibuat kelimpungan dan panik dnegan fenomena tersebut, laba-laba hanya berusaha menyatukan diri mereka setelah mengalami perjalanan yang tak terduga dan menyesuaikan keadaan di lingkungan baru mereka.

Laba-laba tersebut juga dianggap memiliki kemampuan membangun jaring-jaring sebesar 600 kaki dalam waktu kurang dari dua minggu. Selain itu, kemampuan reproduksi mereka yang cepat menjaikan koloni mereka bisa mencapai puluhan ribu. Untungnya laba-laba ini hanya ditemukan di Panama dan Argentina, serta Teksas .

Jika sampai hujan laba-laba terjadi di Indonesia, kira-kira apa yang akan kamu lakukan?

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya