Kerja Sama RI-Kazakhtan Diharapkan Tak Hanya Sektor Ekonomi

Keinginan itu disampaikan Ketua DPR Bambang Soesatyo, saat bertemu Ketua Senat Parlemen Kazakhstan HE Mr Kassym Jomart Tokayev.

oleh Muhammad Ali diperbarui 13 Mar 2018, 11:24 WIB
Suasana saat Presiden Jokowi menerima Ketua Senat Parlemen Republik Kazakhstan di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (13/3). Kedatangan perwakilan Parlemen Kazakhstan menyampaikan undangan dari Presiden Nursultan Nazarbayev. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo berharap kerja sama bilateral antara Indonesia-Kazakhstan tak hanya pada sektor perdagangan.

Keinginan itu disampaikan Bamsoet, panggilan akrab Ketua DPR, saat bertemu Ketua Senat Parlemen Kazakhstan HE Mr Kassym Jomart Tokayev dan delegasi anggota Parlemen Kazakhstan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (13/3/2018). 

Beberapa sektor kerja sama yang menurut Bamsoet dapat lebih ditingkatkan antara lain bidang pendidikan, kebudayaan dan pariwisata.

Selain itu, ia juga mengajak Senat Parlemen Kazakhstan bekerja sama di forum internasional seperti Inter Parliamentary Union (IPU) maupun di Uni Parlemen Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (PUIC), terutama dalam memelihara stabilitas keamanan dan perdamaian dunia.

Dalam pertemuan itu, Bamsoet sekaligis mengundang Senat Parlemen Kazakhstan hadir dalam World Parliamentary Forum On Sustainable Development 2018. Ia menekankan Forum Parlemen Dunia ini diinisiasi dan diselenggarakan di Indonesia.

"DPR RI telah menginisiasi Forum Parlemen Dunia membahas perkembangan SGDs. Pertama kali diselenggerakan pada 2017 di Nusa Dua, Bali. Kami harap di tahun 2018 Senat Parlemen Kazakhstan bisa berpartisipasi,” terang Bamsoet.

“Bersama kita mencari solusi terbaik mengurangi kemiskinan, kesenjangan dan ketidakadilan, serta menghadapi perubahan iklim dalam kerangka pembangunan berkelanjutan," lanjut politisi Golkar ini.

Sementara di sektor ekonomi, Bamsoet meyakinkan dirinya membuka pintu DPR RI melalui fungsi legislasi untuk membantu pemerintah Indonesia-Kazakhstan dalam meningkatkan investasi di masing-masing negara.

"Nilai perdagangan Indonesia-Kazakhstan pada 2017 mencapai 52,92 juta dollar USD, meningkat dari 2016 yang hanya 22,12 juta dollar USD," jelas dia.

 

Saksikan video menarik berikut ini:


Hubungan Berjalan Baik

Ketua Senat Parlemen Republik Kazakhstan, Kassym Zhomart Tokayev saat berkunjung di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (13/3). Presiden Nazarbayez mengundang Presiden Jokowi untuk ke Kazakhstan pada Oktober mendatang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bamsoet mengemukakan, memasuki 25 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Kazakhstan, hubungan kedua negara terus berjalan dengan baik. Tak ada masalah politik maupun gangguan lainnya. Kedua negara juga sudah membentuk Komisi Bersama Kerja Sama Ekonomi dan Forum Konsultasi Bilateral.

"Hubungan baik ini merupakan modal penting dalam meningkatkan kerja sama kedua negara," ujar dia.

Khusus di bidang perdagangan, Bamsoet minta kepada Kassym Jomart Tokayev memberikan kemudahan bagi Indonesia melakukan ekpor beberapa produk unggulan yang sudah masuk ke Kazakhstan. Antara lain minyak kelapa (kopra), minyak sayur, produk kecantikan kulit dan lem.

Atas tawaran itu, Mr Kassym Jomart Tokayev menyambut baik dan menjelaskan Kazakhstan saat ini aktif terlibat dalam One Belt One Road yang digagas China. Hal ini membuat Kazakhtan mempunyai akses kerja sama ke pelabuhan di China.

"Kami menilai Indonesia merupakan key partner dalam mengembangkan hubungan Kazakhstan ke berbagai negara lain di Asia Tenggara," ujar Mr Kassym Jomart Tokayev.

Pertemuan antara Bamsoet dan Mr Kassym dihadiri Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon, Agus Hermanto, Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Nurhayati Ali Assegaf, Anggota BKSAP DPR RI Amelia Anggraeni, dan Anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya