Usia Bertambah, Ronaldo Semakin Berbahaya di Kotak Penalti

Cristiano Ronaldo mengalami metamorfosis gaya bermain di lapangan.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 13 Mar 2018, 16:45 WIB
pemain Real Madrid, Cristiano Ronaldo usai mencetak gol ke gawang Eibar pada laga La Liga di Stadion Ipurua, Eibar. Sabtu (10/3). Real Madrid menang dengan skor 2-1. (AP Photo/Alvaro Barrientos)

Liputan6.com, Jakarta Pujian setinggi langit diberikan oleh pelatih Real Madrid kepada Cristiano Ronaldo setelah membantu Real Madrid mengalahkan Eibar pada lanjutan La Liga, akhir pekan lalu. 

Dalam duel ini, Ronaldo memborong dua gol sekaligus mengantar tim itu menang 2-1 atas tuan rumah, Eibar. Setelah pertandingan selesai, Zidane yang gembira melihat kemenangan pasukannya tanpa ragu menyebut Ronaldo berasal dari galaksi lain.  

Namun pantaskan Ronaldo menerimanya? 

Mungkin sedikit berlebihan. Tapi melihat pencapaian Ronaldo saat ini, wajar bila banyak yang geleng-geleng kepala. Bagaimana tidak, di usia yang terbilang tidak terlalu muda lagi untuk ukuran penyerang, Ronaldo masih mampu menjaga produktivitasnya. 

Bagi Ronaldo, usia seakan hanya deretan angka saja. Mendekati umur 34 tahun, mantan pemain Manchester United (MU) tersebut masih mampu menunjukkan ketajamannya. Padahal, Ronaldo dari Brasil dan Zidane sendiri di usia ini sudah memutuskan pensiun. 

Meski demikian, Ronaldo sadar bahwa kondisi fisiknya terus menurun seiring bertambahnya usia. Stamina dan ketangguhannya satu lawan satu dengan pemain lawan juga lambat laun tergerus. Hanya saja, pemain yang akrab disapa CR7 tersebut tidak pernah menyerah. 

 

 


Kecerdikan Ronaldo

Para pemain Real Madrid merayakan gol yang dicetak oleh Cristiano Ronaldo ke gawang Eibar pada laga La Liga di Stadion Ipurua, Sabtu (10/3/2018). Eibar takluk 1-2 dari Real Madrid. (AP/Alvaro Barrientos)

Kecerdikannya mampu menutupi kelemahan yang mulai terlihat. Seperti dilansir AS, Ronaldo juga mulai bekerja lebih efisien. Apalagi ketika dia tengah berada di dalam kotak penalti. 

Ronaldo tidak lagi banyak menahan bola. Gerakannya lebih ringkas dalam menjebol gawang lawan. Kemampuannya mencetak gol dari area ini meningkat menjadi 75,75 persen, di mana musim ini mantan pemain Sporting Lisbon itu mampu mencetak 25 gol dari zona tersebut. 

Metamorfosis yang dialami Ronaldo juga semakin sempurna sebab 17 gol dari 25 gol yang dicetak dari kotak penalti tercipta lewat satu sentuhan. Ini semakin menandakan bila gerakan Ronaldo sudah semakin sederhana tapi tetap berbahaya bagi pertahanan lawan. 

 

 


Memori Hugo Sanchez

Pemain Real Madrid, Cristiano Ronaldo (kanan) menghampiri Sergio Ramos usai mencetak gol ke gawang Eibar pada laga La Liga di Stadion Ipurua, Eibar. Sabtu (10/3). Real Madrid melumat Eibar dengan skor 2-1. (ANDER GILLENEA/AFP)

Sementara itu, musim ini masih tersisa dua setengah bulan lagi. Itu berarti, Ronaldo masih berpeluang menambah koleksi golnya dari dalam kotak penalti. Perubahan gaya bermain Ronaldo bakal mengingatkan publik Los Blancos akan kehebatan Hugo Sanchez yang mencetak seluruh golnya pada musim 1988-89 dari dalam kotak penalti. 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya