Seorang pendeta militer memberkati drone ScanEagle Umanned Aerial Vehicles (UAV) dalam upacara serah terima di Pangkalan Udara Villamor, Manila, Filipina, Selasa (13/3). Filipina mendapat enam drone canggih dari hibah Amerika Serikat. (TED ALJIBE/AFP)
Dubes AS untuk Filipina, Sung Kim (tiga kiri ) dan Sekretaris Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana (tiga kanan) mengecek drone ScanEagle di Manila, Selasa (13/3). Enam drone dari AS itu diperkirakan senilai 13,76 juta dolar. (AP Photo/Bullit Marquez)
Drone ScanEagle Unmanned Aerial Vehicles (UAV) berjejer dalam upacara serah terima di Pangkalan Udara Villamor, Manila, Filipina, Selasa (13/3). Amerika memeberi hibah drone pada Filipina untuk memberantas teroris. (AP Photo/Bullit Marquez)
Personel Angkatan Udara Filipina membersihkan Drone ScanEagle UAV di Pangkalan Udara Villamor, Manila, Selasa (13/3). Selain memberantas teroris, drone asal AS itu juga bisa untuk patroli maritim dan operasi bencana. (AP Photo/Bullit Marquez)
Dubes AS untuk Filipina, Sung Kim memberi keterangan dalam upacara serah terima Drone ScanEagle UAV di Manila, Filipina, Selasa (13/3). ScanEagle merupakan drone kecil dan tahan lama yang dibuat oleh anak perusahaan Boeing. (AP Photo/Bullit Marquez)
Perwira AU Filipina memeriksa drone ScanEagle saat serah terima di Manila, Filipina, Selasa (13/3). ScanEagle dilengkapi kamera video elektrik elektrooptik, inframerah, dan resolusi tinggi yang bisa melacak target stasioner dan bergerak. (TED ALJIBE/AFP)