Liputan6.com, Jakarta - Era kendaraan listrik di pasar dunia dan juga Indonesia sudah tidak terbantahkan. Keberadaan mobil listrik akan semakin berkembang pesat, seiring dengan target penurunan emisi dan konsumsi bahan bakar di masa depan.
Menurut PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), ada empat pilar yang harus dipersiapkan untuk menyambut era kendaraan listrik. Pertama, penciptaan pasar, lalu dukungan regulasi dari pemerintah, industri yang produksi mobil listrik sesuai kebutuhan, dan layanan purna jual yang diberikan dealer.
Baca Juga
Advertisement
Lalu pertanyaannya, kapan kendaraan konvensional mampu digantikan kendaan listrik?
Dijelaskan Presiden Direktur PT TMMIN, Warih Andang Tjahjono, ada dua aspek yang harus diperhatikan untuk bisa ada peralihan, dari mobil konvensional (bensin dan diesel), ke mobil listrik.
"Saya tinjau ada dua hal, pertama adalah sosialisasi mobil listrik. Semakin kita mampu menjalankan empat pilar tadi, era elektrifikasi bakal lebih cepat terjadi," jelas Warih saat berbincang dengan Liputan6.com, beberapa waktu lalu.
Selanjutnya
Selanjutnya, masih dijelaskan Warih, rasio kepemilikan mobil di Indonesia masih sangat kecil hanya 90 per 1.000 mobil. Untuk negara dengan rasio kepemilikan mobil yang tinggi, misalkan 700 per 1.000 mobil, butuh waktu 10 tahun agar market share mobil listrik mencapai 30 persen.
"Indonesia, kira-kira pada 2030 market share 30 sampai 50 persen elektrifikasi. Namun, kendaraan konvensional tetap ada, karena kita negara besar. Belum merata lah," pungkas Warih.
Saksikan Video Lengkapnya di Bawah Ini:
Advertisement