Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono mengungkapkan Indonesia merupakan negeri yang rawan konflik. Hal ini terbukti dengan indeks kerentanan Indonesia pada 2017 yang berada di angka 74,9 versi NGO The Fund for Peace (FFP).
"Indonesia saat ini berada pada kategori rawan dan waspada," ujar Mulyono saat memberikan sambutan dalam Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-101 di Hotel Ciputra, Jakarta Barat, Selasa (13/3/2018).
Advertisement
Menurut dia, capaian indeks tersebut menunjukkan adanya korelasi linear antara kerentanan bangsa dan kualitas sumber daya manusia dalam menghadapi derasnya arus informasi. "Jika tidak disikapi dengan benar maka kita akan mengalami nasib sama seperti negara Yaman, Libya, dan Suriah," kata Mulyono.
Oleh karena itu, dia berharap Indonesia dapat lebih memperkuat nilai-nilai luhur bangsa yang termuat dalam Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Dengan begitu, lanjut dia, isu disintegrasi bangsa dapat ditangkal dengan baik.
Indeks Kerentanan
Dalam laporan tahunan yang disampaikan FFP, Indonesia menempati angka yang sama dengan Tiongkok. Sementara negara-negara di Afrika seperti Sudan, Nigeria, Siberia sendiri cenderung menempati kategori siaga (alert) hingga rentan (fragile). Sedangkan negara-negara di benua Eropa seperti Inggris, Finlandia, Kanada mayoritas berada pada kondisi stabil.
Ada empat kategori yang ditetapkan oleh FFP. Kategori stabil yakni di bawah angka 62, level waspada berada di level 62-89,9. Lalu kategori siaga ada di angka 90 sampai 100, sementara level rentan berada di level sampai 100.
Riset yang dilakukan FFP ini memperhitungkan 5 indikator sebuah negara yakni kohesi, ekonomi, politik, sosial, dan cross-cutting.
Advertisement