Liputan6.com, Bandung - Selain menyampaikan gagasan, para pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat menunjukkan kemampuan pribadinya dalam Debat Pubik perdana Pilkada Jabar 2018. Hal itu dilakukan setelah sesi tanya jawab para paslon yang dimoderatori Rosiana Silalahi.
Kandidat Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul menampilkan kemampuannya dalam menari di atas panggung Sabuga, Senin 12 Maret malam. Emil bahkan sempat menunjukkan kemampuannya dalam melakukan aksi moon walk.
Advertisement
Pada kesempatan kedua, giliran Tubagus Hasanuddin yang unjuk kebolehan. Cagub nomor urut dua itu menampilkan kemampuannya dalam bersilat dengan mengeluarkan jurus-jurus silat. Hal yang sama juga dilakukan pasangannya, Anton Charliyan.
Jeda sejenak, giliran paslon Sudrajat-Ahmad Syaikhu beraksi. Paslon nomor urut tiga ini menampilkan kemampuan bernyanyi yang diiringi para penari berpakaian silver.
Sementara pasangan terakhir, Deddy Mizar-Dedi Mulyadi ikut larut dalam lagu yang dibawakan khusus oleh penyanyi Charli Van Houten. Para penonton tampak terhibur dengan aksi para kandidat.
Segmen ini membuat debat menjadi lebih cair setelah pada sesi sebelumnya para kandidat terlibat pertanyaan.
Dari empat aksi para kandidat, yang paling menyedot perhatian adalah penampilan pasangan nomor urut dua Tb Hasanuddin dan Anton Charliyan. Pasangan yang diusung oleh PDIP ini menampilkan jurus Pencak Silat. Rupanya, di balik gerakan yang meliuk-meliuk itu, ada kisah tersendiri dari Anton Charliyan.
Anton mengaku sudah belajar silat sejak kecil. Dia memiliki empat guru kala itu. Bahkan, saat masih SMP, Anton mengatakan, sudah menjadi pendekar yang bisa menciptakan jurus sendiri.
"Dari kecil kita kan sudah belajar silat, saya punya empat guru," kata Anton, Selasa (13/3/2018).
Empat jurus silat yang sudah dipelajari antara lain Pencak Silat Cianjur, Cikalong, Cimande dan Kung Fu. Anton mengaku lahir di lingkungan para pendekar.
Dengan jago silat, kata Anton, dia bisa sangat cinta dan mengenal budaya sunda. Hal itu penting, apalagi dia ingin menjadi pemimpin Jabar yang mayoritas masyarakatnya berbudaya Sunda.
"Saya terutama sangat cinta dengan budaya sunda. Ciri seorang yang istilahnya putra asli itukan dia minimal menguasai budaya-budaya daerah, walaupun sedikit ini menunjukan bahwa pasangan kami Hasanah betul-betul cinta dengan budaya Sunda," tutur pensiunan jenderal polisi bintang dua ini.
Tak ada persiapan khusus melakukan silat ala Hasanah semalam. Apalagi, panitia menginformasikannya dadakan. Hanya saja setelah debat, dia merasa pegal-pegal. Maklum, sudah lama tidak melakukan silat. Jurus silat semalam, dinamakan Jurus Hasanah karena menonjolkan dua jari yang mana menjadi nomor pasangan Hasanah di Pilgub Jabar.
"Enggak ada latihan boro-boro, latihannya pegel, kalau ada persiapan kan enak, disusun dulu mana gerakan bagus, yang mana kan kita bisa rekayasa bisa bikin jurus," tambah Anton Charliyan.
"Sakit kaya olahraga, kan itu keras, pakai tenaga kan, cak.. cak.. cak.. Makanya enggak banyak-banyak (gerakannya). Istilahnya saya cukup satu gerakan, waktunya juga sebentar," kata cawagub Jabar yang diusung PDIP itu.
Dari Keluarga Jawara
Anton mengatakan, keluarganya banyak yang menjadi pendekar. Oleh sebab itu, jago silat bukan barang baru buat dirinya. Dia juga sempat menjadi pelatih silat sebelum masuk AKABRI. Saat di AKABRI, Anton juga memiliki kelompok silat.
"Dari dulu salah satu kakek saya mantan jawara, Aki Ombi dari Cirando, kemudian ada juga saudara saya mantan jawara silat di Tasik, Aki Engkai, Pak Alex di Tasik," kata mantan Kapolda Jawa Barat itu.
Anton mengaku keahliannya tak cuma di bidang silat. Gerakan-gerakan yang berasal dari sunda pun dia mengaku bisa melakukannya.
"Saya tahunya pas ada silat ikutan-ikutan saja, saya jaipongan juga bisa. Mau gendang juga bisa. Nyuling (main suling) bisa. Belajarlah dikit-dikit," tutup dia.
Reporter: Randy Ferdi Firdaus
Sumber: Merdeka.com
Baca Juga
Advertisement