Liputan6.com, Surabaya - Calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul), seharian ini, blusukan ke sejumlah tempat. Di antaranya ke Pasar Benowo Surabaya dan Terminal Osowilangun Surabaya, Selasa (13/3/2018).
Setibanya di pasar yang berada di Surabaya Barat ini, Gus Ipul langsung disapa oleh para pedagang. Gus Ipul menyempatkan untuk sarapan di salah satu warung depan pasar. Dia memilih untuk makan nasi bungkus bersama pengunjung dan pedagang pasar.
Advertisement
"Ayo sekali-kali tak suapin," kata Gus Ipul sambil membagi nasi bungkusnya pada Sofyan (32 tahun) salah seorang pedagang.
Selepas sarapan, Gus Ipul lantas berkeliling dan berbincang dengan para pedagang. Ia melihat secara langsung bagaimana kondisi pasar yang dikelola swadaya oleh masyarakat ini.
Mendapatkan keluhan dari masyarakat mengenai pelatihan bagi para pedagang tradisional, Gus Ipul langsung mengaku setuju dengan usulan mereka. Gus Ipul berkomitmen agar pasar tradisional bisa terawat dan terjaga sebagai pusat ekonomi kerakyatan.
Menurut keponakan KH Abdurahman Wahid (Gus Dur) ini, adanya pasar modern tidak membuat pasar tradisional lantas mati. Karena market share nya sudah berbeda. "Makanya kami akan sediakan pelatihan bagi pedagang pasae tradisional ini, agar tidak kalah dengan pasae modern," tutur Wakil Gubernur dua periode ini.
Terkait distribusi KUR, menurutnya bisa dimanfaatkan optimal oleh masyarakat, khususnya pedagang tradisional maupun pelaku UMKM. Pemerintah sendiri terus berupaya kredit KUR dengan bunga seringan mungkin.
"Tahun ini, ditetapkan bunga KUR 7 persen, dari sebelumnya 9 persen per tahunnya. Saya yakin ke depannya bisa lebih murah hingga 6 persen setahunnya," tutur Gus Ipul.
Ke Terminal
Selain itu, Gus Ipul mengapresiasi tata kelola dan pembagian kawasan Pasar Benowo (zoning). Ia melihat, meski dikelola oleh masyarakat sendiri, zoningnya sudah tertata rapi. Kawasan untuk khusus pakaian, terkelompok sendiri dan terpisah dengan kelompok seperti ikan dan lain sebagainya.
"Juga yang perlu ditingkatkan untuk merevitalisasi infrastruktur pasar. Dimulai dari akses jalan, penerangan, saran dan prasarana seperti kamar mandi maupun mushola harus ditingkatkan dan diperbaiki," ungkap dia.
Usai berkunjung ke Pasar Benowo, Gus Ipul lantas melanjutkan blusukannya ke Terminal Osowilangun, Surabaya. Gus Ipul juga menerima keluhan para pedagang dan sopir angkutan umum. Pedagang dan para sopir, umumnya mengeluhkan sepinya terminal yang berada di Surabaya barat itu.
Mendengar hal itu, Gus Ipul akan mengupayakan perbaikan guna menarik pengunjung ke Terminal Osowilangun. Ia melihat, Osowilangun harusnya menjadi terminal yang strategis.
"Hanya saja, ada beberapa jalur yang masih membingungkan karena harus beberapa kali transit. Seperti ketika akan ke Manukan, mereka lebih memilih naik dari Bungurasih (Purabaya) karena langsung dan sekali naik," tuturnya.
Sehingga perlu ada koordinasi baik di tingkat provinsi maupun kota, dan ditegaskan kembali melalui kebijakan bersama. Sehingga setiap kendaraan umum, baik angkot maupun bus kota, yang melewati terminal, harus masuk terminal. Seluruh jalur juga harus dilalui kendaraan umum.
"Prinsipnya saya mengapresiasi terminal ini karena sudah tidak terlihat angkutan ngetem di depan terminal. Kondisi terminal juga sangat bersih dan nyaman untuk penumpang," kata Gus Ipul.
Gus Ipul juga menyempatkan dialog dengan para pedagang, penumpang dan para sopir angkutan umum. Keponakan KH Abdurahman Wahid (Gus Dur) ini juga sempat masuk ke dalam bus untuk melihat langsung kondisi di dalam bus.
Advertisement