Strategi Mantra-Kerta untuk Penguatan Pasar Tradisional di Tabanan

Ida Bagus Rai Dharnawijaya Mantra blusukan ke pasar tradisional. Rai Mantra mendatangi pasar tradisional Bajra, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan, Bali.

oleh vayantri dewi divianta diperbarui 14 Mar 2018, 12:41 WIB
Rai Mantra saat blusukan ke pasar tradisional (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Liputan6.com, Denpasar - Calon Gubernur Bali nomor urut 2, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra blusukan ke pasar tradisional pada Selasa, 13 Maret 2018.

Kali ini, Rai Mantra mendatangi pasar tradisional Bajra, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan, Bali. Warga yang hadir terlihat antusias menyambut kedatangan Rai Mantra.

Dalam kesempatan ini Rai Mantra menyempatkan diri berdialog dengan sejumlah pedagang. Rai Mantra juga mengamati kondisi pasar setempat untuk mencarikan solusi atas persoalan yang dialami.

Rai Mantra yang berpasangan dengan ketut Sudikerta di Pilgub Bali atau dikenal dengan pasangan Mantra-Kerta memiliki program unggulan untuk penataan pasar, yaitu revitalisasi pasar tradisional.

Terdapat 22 pasar desa yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Tabanan. Pasar tradisional tersebut adalah Pasar Tabanan, Pasar Dauh Pala, Pasar Kediri, Pasar Pupuan, Pasar Surabrata, Pasar Bajera, Pasar Megati, Pasar Gadungan, Pasar Senganan, Pasar Kerambitan, Pasar Marga, Pasar Baturiti, Pasar Penebel, Pasar Candi Kuning (Pasar Khusus), Pasar Sayur Induk Baturiti (Pasar Khusus), Pasar Kediri, Pasar Tanah Lot (Pasar Khusus), dan Pasar Ulun Danu (Pasar Khusus).

Revitalisasi pasar sudah berhasil dijalankan selama menjadi Wali Kota Denpasar. Untuk Tabanan Mantra-Kerta menyiapkan sejumlah langkah jitu untuk mendorong pengembangan dan penguatan ekonomi berbasis pasar tradisional.

"Hal pertama yang harus dilakukan bagi pasar tradisional di Tabanan tentunya adalah revitalisasi,” kata Rai mantra.

Mengacu pada pengalaman di Denpasar, revitalisasi dilakukan dengan cara pembenahan fisik, pelayanan, Sumber daya manusia dan permodalan. Terbukti di sejumlah pasar tradisional, revitalisasi pasar berhasil mendongkrak pedapatan hingga 1.000 persen.

 


Revitalisasi Pasar

Rai Mantra berbincang dengan pedagang di Pasar Tabanan (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Pasar Agung Peninjoan misalnya. Sebelum dilakukan revitalisasi parar menyumbangkan pendapatan antara Rp. 200-300 juta tiap tahunnya. Setelah revitalisasi pendapatan per tahunnya bisa mencapai Rp 1,3 miliar-1,5 miliar tiap tahunnya.

“Dengan revitalisasi pasar, berhasil menempatkan pasar tradisonal di Denpasar dalam jajaran pasar tradisional terbaik di Asia Tenggara,” kata Rai mantra. Langkah berikutnya menurut Rai Mantra adalah menjadikan pasar tradisonal sebagai destinasi wisata alternatif.

Pasar tradisional di Bali menurut Rai Mantra adalah bagian dari aktivitas ekonomi rakyat. Di sanalah warga melakukan interaksi. Dalam tata ruang tradisional Bali, pasar merupakan ruang publik yang wajib ada di setiap desa adat.

“Dengan penataan pasar biasa menjadi destinasi wisata alternatif. Di sanalah ruang interaksi dan basis ekonomi rakyat yang tidak ada di tempat lain,” katanya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya