Panduan Lengkap soal Uang Digital yang Wajib Kamu Tahu

Apa dan bagaimana sebenarnya selub-beluk dari mata uang digital atau cryptocurrency? Kapan pertama kali ia muncul dan bagaimana kemudian ia diterima? Berikut uraiannya

oleh Fitriana Monica Sari diperbarui 17 Mar 2018, 12:00 WIB
Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Liputan6.com, Jakarta - Mata uang digital atau cryptocurrency adalah fenomena yang cukup menarik perhatian, terutama Bitcoin. Nilainya melesat cepat sampai ratusan juta rupiah per 1 BTC. Karena itu, banyak orang berbondong-bondong mencari peruntungan melalui transaksi jual-beli mata uang digital ini.

Bitcoin bukanlah satu-satunya mata uang dari cryptocurrency yang beredar. Di berbagai belahan dunia, mata uang digital ini dianggap sah dalam transaksi jual-beli.

Lalu apa dan bagaimana sebenarnya selub-beluk dari cryptocurrency? Kapan pertama kali ia muncul dan bagaimana kemudian ia diterima? Agar lebih paham, seperti yang ditulis di Swara Tunaiku, simak penjelasan berikut.

Mengenal asal muasal cryptocurrency

Bitcoin ditemukan secara tidak sengaja oleh Satoshi Nakamoto. Melalui jaringan peer-to-peer tanpa server (cryptocurrency), Nakanomo menemukan sebuah sistem kas digital yang terdesentralisasi.

Sistem inilah yang kemudian menjadi penemuan penting dalam mewujudkan mata uang digital. Sebagai tambahan, usaha Nakamoto sebelumnya selalu menemui kegagalan karena menggunakan sistem tersentralisasi.

Singkat data, Anda membutuhkan jaringan pembayaran dengan akun, neraca, dan transaksi untuk mewujudkan mata uang ini. Permasalahan utamanya adalah bagaimana Anda mencegah double spending yang artinya ada satu entitas sama terkirim ke dua tempat berbeda di waktu bersamaan. Satoshi menemukan solusi atas masalah tersebut dengan sistem yang ia ciptakan.


Cara kerja cryptocurrency

Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Misalnya Anda mendapatkan Bitcoin dari seorang teman, yang mana transaksi ini bakal tersiar ke dalam jaringan via peer-to-peer system yang terbentuk atas banyak komputer, dikenal dengan node. Setiap node memverifikasi transaksi via sebuah algoritma.

Setelah proses verifikasi selesai, sistem kemudian menggabungkan dengan transaksi lain agar membentuk sebuah blok data. Kemudian, blok data ini ditambahkan ke blockchain yang sudah ada sebelumnya dan menjadikan transaksi permanen. Setelah itu, Bitcoin pun tiba kepada Anda. Walau terdengar rumit, sebenarnya proses ini terjadi dalam waktu nyata.

Mengenal miner

Orang-orang mengenal istilah penambang mata uang digital atau miner dalam dunia cryptocurrency. Faktanya, miner memiliki peran penting dalam jaringan.

Sistem peer-to-peer memungkinkan setiap transaksi dikonfirmasi oleh peer. Di titik inilah miner memiliki tugas untuk mengonfirmasi transaksi. Setelah itu, para miner mendapatkan reward dalam bentuk cryptocurrency.

Pekerjaan miner

Agar mendapat konfirmasi dan bisa menerima uang digital, seorang penambang harus mampu untuk menyelesaikan cryptographic puzzle. Tujuannya adalah untuk menambah blok data ke blockchain yang ada. Itulah alasan mengapa koin digital dinamai CRYPTOcurrency. Sebab, sistem keamanannya melibatkan kriptografi berdasarkan matematika.


Ciri-ciri cryptocurrency

Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Mata uang digital ini memiliki dua karakteristik, yakni transaksional dan moneter. Berikut adalah karakter transaksional pada cryptocurrency.

1. Tidak bisa dibalikkan

Setelah melalui konfirmasi, sebuah transaksi sudah tak dapat dibalik. Karena itu, Anda harus hati-hati agar tidak salah kirim.

2. Anonimitas

Transaksi dan akun tidak paralel dengan identitas sebenarnya di dunia nyata. Saat Anda mendaftar, Anda tidak wajib menyertakan KTP. Transaksi memang masih bisa dilacak, tapi tidak sampai ke sumbernya.

3. Global dan cepat

Transaksi terjadi dengan seketika. Konfirmasinya pun hanya dalam menit. Lokasi tidak menentukan.

4. Aman

Sistem ini hampir mustahil didobrak. Sebab, dana cryptocurrency itu sendiri tersimpan dalam sistem yang dilengkapi dengan penguncian kriptografi publik. Hanya Anda atau pemilik kunci pribadi yang bisa mengakses dan mengirim koin digital milik Anda.

5. Tidak memerlukan izin

Anda bebas untuk menggunakan cryptocurrency. Tidak ada pihak yang melarang Anda.


Karakteristik moneter dari cryptocurrency

Ilustrasi Bitcoin (iStockPhoto)

Sedangkan karakteristik moneter dari cryptocurrency adalah:

1. Persediaan terkendali

Jumlah koin dibatasi oleh sebagian besar cryptocurrency. Contohnya, Bitcoin, yang dibatasi pada total 21 juta. Semua cryptocurrency mengontrol persediaan melalui jadwal tertulis dalam bentuk kode. Bila mengetahui rumusnya, Anda dengan mudah bisa memperkirakan jumlahnya.

2. Bukan surat utang

Cryptocurrency itu mirip emas. Ia mewakili dirinya sendiri. Berbeda dengan uang yang tersimpan dalam dompet Anda. Bila Anda pikirkan, uang Anda itu ibarat surat utang dengan jaminan negara berdasarkan nominal yang ada. Itulah hal yang harus Anda pahami terkait aset digital ini. Di Indonesia, uang digital sebagai alat pembayaran tidak berlaku karena dilarang pemerintah. Namun, Anda tidak dilarang untuk menjadikannya sebagai aset digital.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya