Liputan6.com, Jakarta Stephen Hawking, fisikawan terkenal dan kontroversial di dunia, meninggal di umur 76 tahun. Dia meninggal di Cambridge pada Rabu, 14 Maret 2018 waktu setempat.
Advertisement
Hawking menderita Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS). Penyakit ini membuat dirinya kehilangan kemampuan ototnya, menelan, dan salah satunya adalah kemampuan berbicara.
Meski dalam kondisi serba terbatas, bukan berarti Stephen Hawking tidak bisa berbicara. Sebelum meninggal, Hawking terus menyuarakan berbagai penelitian lewat peralatan canggih.
Hawking berbicara dengan alat penghasil suara atau Speech Generating Device (SGD). Ini adalah perangkat yang bisa menggantikan ucapan, atau tulisan untuk orang yang memiliki masalah berbicara.
Dikutip dari ScienceABC, Rabu (14/3/2018), Stephen Hawking menggunakan alat yang dibuat Intel Corporation ini sejak 1997.
Setiap dua tahun sekali, sistem komputer yang dia gunakan diganti. Gunanya adalah untuk mengatasi hilangnya kendali atas otot-ototnya yang terjadi setiap waktu.
Seperti umumnya pasien ASL, Hawking pun kehilangan kendali atas otot-ototnya. Ini membuat dia tidak bisa menulis apa yang dia ingin katakan.
Karena itulah, sebuah sakelar inframerah dipasang di kacamata Hawking. Alat itu akan menangkap sedikit gerakan di pipinya.
Bila merasa lebih baik, dia bisa menekan tombol-tombol di alat itu dengan ibu jarinya untuk menambahkan kata-kata. Sayangnya, dia telah kehilangan kendali otot jempolnya. Maka, sakelar inframerah itulah yang membaca gerakan di pipinya.
Gerakan Pipi
Selain itu, Hawking juga menggunakan program EZ Keys. Perangkat lunak ini berupa keyboard yang terlihat di layar komputer dan terpasang di satu lengan kursi rodanya.
Apabila menginginkan suatu kata, Hawking bisa mengendalikan ini dengan sebuah gerakan di pipinya.
Selain itu, alat ini juga bisa memberikan kalimat apa saja, yang kira-kira akan dipakai oleh Hawking.
Untuk mengeluarkan suara, Hawking menggunakan speech synthesizer. Alat ini akan mengeluarkan suara, ketika kalimat tersebut sudah disetujui olehnya. Bahkan, alat ini juga memiliki aksen, yaitu Amerika, Skotlandia, dan Skandinavia
Tidak hanya bicara, dia juga bisa melakukan banyak tugas seperti memeriksa surel, menjelajah internet, dan juga membuka Skype untuk mengobrol.
Alat yang dipakai Hawking itu, seakan menjadi sebuah harapan baru bagi mereka yang memiliki masalah dalam berkomunikasi.
Advertisement