Liputan6.com, Jakarta - Modus pembobolan ATM atau skimming diduga kembali terjadi. Berawal ketika belasan nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Kediri mengaku uang tabungan mereka raib.
Padahal, para nasabah itu tidak melakukan transaksi. Manajemen BRI pun sudah angkat bicara mengenai kasus tersebut. Kemungkinan para nasabah menjadi korban dari modus pembobolan ATM.
Baca Juga
Advertisement
Skimming merupakan aksi kejahatan dengan menggandakan informasi dalam pita magnetik yang terdapat pada kartu atau debit maupun ATM secara ilegal. Sebelum Kediri, skimming kerap terjadi di Pulau Bali.
Pada 2017, kasus skimming ini sempat menghebohkan Tanah Air karena tindak kejahatan ini nyatanya dilakukan warga negara asing.
Oleh karena itu, untuk mencegah kejahatan skimming, Kanit Cyber Crime Polda Bali, Kompol I Wayan Wisnawa menjelaskan, ada lima tips bagi masyarakat agar terhindar dari kejahatan skimming.
Pertama yang perlu kalian lakukan adalah berhati-hati dalam melakukan transaksi lewat ATM, terutama saat menekan pin. Itu karena salah satu modus pembobolan ATM dengan memasang kamera tersembunyi di mesin ATM untuk mengetahui password korban.
Hindari ATM yang Sepi
Kedua, hindari menggunakan ATM di tempat yang redup atau sepi. Pelaku mudah memasang alat skimming di tempat pengawasan yang lemah.
Ketiga, selalu periksa saldo rekening secara teratur. Jika merasa ada penarikan uang yang aneh segera melapor ke pihak Bank.
Keempat, hindari terlalu sering mengakses akun bank pribadi karena akan semakin rentan dibobol.
Kelima, masyarakat diminta daftarkan di bank setiap transaksi menggunakan dua jenis autentikasi.
Reporter: Moh Kadafi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement