Tak Perlu ke Bali, Festival Ogoh-Ogoh Bisa Dinikmati Gratis di Ancol

Tak perlu jauh ke Bali untuk menikmati Festival Ogoh-Ogoh. Datang saja ke Ancol saat Libur Hari Raya Nyepi, Minggu, (18/3/2018) gratis

oleh Novi Nadya diperbarui 14 Mar 2018, 15:05 WIB
Para pekerja menaruh patung atau yang dikenal ogoh-ogoh di atas mobil untuk dibawa jelang Perayaan Nyepi di Denpasar, Bali (12/3). Dalam perwujudannya ogoh-ogoh digambarkan sebagai sosok yang besar dan menakutkan. (AFP Photo/Sonny Tumbelaka)

Liputan6.com, Jakarta Ancol menghadirkan Festival Ogoh-Ogoh demi menyambut perayaan Hari Raya Nyepi, 17 Maret 2018. Kini, warga Jakarta dan sekitarnya bisa menyaksikan secara langsung ritual keagamaan yang kerap ditemui di Bali, pada Minggu (18/3/2018) di Pantai Lagoon Ancol.

Ogoh-Ogoh merupakan salah satu ritual keagamaan yang kaya dengan unsur budaya. Hal itu sejakan dengan misi Taman Impian Jaya Ancol sebagai kawasan wisata berbasis hiburan dan edukasi.

Ogoh-Ogoh merupakan karya seni patung karya seni patung dalam kebudayaan Bali yang menggambarkan kepribadian Buhuta Kala. Bhuta Kala merepresentasikan kekuatan (bhu) alam semesta dan waktu (kala) yang tak terukur dan tak terbantahkan. Ogoh-ogoh biasanya berwujud raksasa.

 

 


Semarak Festival Ogoh-Ogoh Ancol

Ogoh-Ogoh yang dihadirkan Ancol berjumlah enam unit dengan tim pengusung, penari, dan pengiring musik baleganjur berjumlah ratusan orang. Nantinya iringan Ogoh-Ogoh akan melintas mulai dari kawasan Bende Ancol sampai Plasa Pantai Lagoon.

Selain parade kolosal Ogoh-Ogoh, pengunjung juga dapat menyaksikan penampilan tari kecak, baleganjur, dan lainnya. Acara unik ini baru pertama kali diselenggarakan di kawasan Ancol yang bisa dinikmati tanpa biaya tambahan.


Pertama dan Terbesar di Ancol

Seorang seniman mencat patung atau yang dikenal ogoh-ogoh sebelum Perayaan Nyepi di Denpasar, Bali (12/3). Ogoh-ogoh sendiri adalah karya seni patung dalam kebudayaan Bali yang menggambarkan kepribadian Bhuta Kala. (AFP Photo/Sonny Tumbelaka)

"Ancol Ogoh-Ogoh Festival merupakan kegiatan pertama dan terbesar untuk memberi edukasi keragaman budaya yang ada di Indonesia. Jadi para pengunjung bisa menyaksikan langsung parade yang mungkin baru dilihat dari media massa," ujar Teuku Sahir Syahali, Direktur Rekreasi Taman Impian Jaya Ancol.

Tradisi mengarak Ogoh-Ogoh di Bali dilaksanakan pada Hari Pengerupukan (sehari sebelum Nyepi). Secara teknis, ogoh-ogoh ada yang terbuat dari styrofoam atau anyaman bambu yang diisi jerami atau alang-alang dan dilapisi kertas semen. Setiap Ogoh-Ogoh biasanya memiliki berat sekitar 900 kg – 1,3 ton dengan tinggi sampai 2,5 meter.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya