Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada masyarakat di sekitar Pondok Pesantren An Nawawi, Tanara, Kabupaten Serang, tidak lagi meminjam uang ke rentenir. Presiden Jokowi meminta masyarakat untuk mencari pendanaan ke Bank Wakaf Mikro (BWM).
"Bank wakaf ini diharapkan bisa memberikan manfaat ekonomi bagi umat dan masyarakat di sekitar pondok pesantren (ponpes)," kata Presiden Jokowi, di Ponpes An Nawawi, Tanara, Kabupaten Serang, Banten, Rabu (14/03/2018).
Baca Juga
Advertisement
Ia menjelaskan, jika masyarakat meminjam ke rentenir, maka bunga bisa mencapai 60 persen. Namun, di Bank Wakaf Mikro hanya dikenakan biaya administrasi sebesar tiga persen.
Untuk dana yang bisa dipinjam mencapai Rp 1 juta dengan jangka waktu angsuran selama satu tahun.
"Ada pengajian dulu, di situ ada ikrar, di situ dibentuk kelompok-kelompok, yang saling mengingatkan. Inilah proses gandeng renteng, yang nanti programnya akan terus terjadi di seluruh Indonesia," terangnya.
Bank Wakaf Mikro ini sebelumnya telah berjalan di Cirebon, Jawa Barat dan Jawa Timur dan akan terus berlanjut di seluruh Indonesia.
Redistribusi Aset
Kehadiran BWM, menurut Jokowi, merupakan tindak lanjut dari program pemerintah berupa redistribusi aset kepada organisasi masyarakat (ormas), ponpes maupun ke setiap individu yang siap mengelola.
Terbaru, Jokowi membagikan delapan ribu dari total 11 ribu hektare tambak di Muara Gembong.
"Hitung-hitungan kita, setiap hektare diberikan pinjaman Rp 170 juta. Dalam satu bulan, income yang diterima Rp 26 sampai 27 juta," jelasnya.
Di Banten, Mantan Wali Kota Solo ini pun juga membagikan sertifikat tanah gratis kepada masyarakat. Seperti yang telah dilakukannya di berbagai daerah di Indonesia.
Tak selesai dengan membagikan ribuan hektare tambak dan sertifikat tanah gratis. Presiden RI ke VII ini pun telah membagikan 1.400 hektare lahan untuk digarap menjadi lahan pertanian jagung, kacang maupun pohon sengon.
"Minggu lalu, membagikan 1.400 hektare lahan di Kabupaten Tuban. Sebulan memang bisa menghasilkan Rp 3 sampai Rp 4 juta. Karena lahannya lahan kering, tapi bisa memberikan hasil ekonomi kepada umat," ujarnya.
Advertisement