Napak Tilas Sukarno, TB Hasanuddin Ziarah ke Makam Mama Falak

Calon gubernur Jawa Barat TB Hasanuddin melakukan napak tilas Presiden pertama RI Sukarno dengan ziarah ke makam Mama Falak.

oleh Devira PrastiwiHuyogo Simbolon diperbarui 15 Mar 2018, 06:47 WIB
Calon Gubernur Jawa Barat TB Hasanuddin (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Jakarta - Calon gubernur Jawa Barat TB Hasanuddin melakukan napak tilas Presiden pertama RI Sukarno dengan mendatangi makam Mama Falak di Pondok Pesantren Pagentongan, Bogor, Jawa Barat.

Dikenalnya ilmu falak pada awal kemerdekaan RI ini tak terlepas dari sosok KH Tubagus Muhamad Falak atau akrab disapa Mama Falak.

"Generasi kita bertanggung jawab untuk melanjutkan perjuangan sesepuh bangsa," ujar TB Hasanuddin melalui keterangan tertulisnya, Rabu, 14 Maret 2018.

Menurut TB Hasanuddin, napak tilas ini bukanlah yang pertama kali dilakukan. Karena, ia pernah mengawal rombongan Presiden Abdurahman Wahid atau Gus Dur saat menjadi ajudan Presiden ke-4 RI.

Dalam kesempatan tersebut, TB Hasanuddin disambut oleh keluarga besar almarhum Mama Falak dan Majelis Talim Al Falak, Hj Ratu Tatu Nurjanah TF yang sekaligus mengajaknya blusukan di kawasan permukiman Ponpes Pagentongan.

"Ziarah ke makam Mama Falak sekaligus bersilaturahmi dengan keturunan keluarga besarnya," jelas TB Hasanuddin.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Sukarno Sering Datang

TB Hasanuddin

Cicit Mama Falak, Deden Solahudin, mengatakan, melihat dikenalnya ilmu falak pada awal kemerdekaan, maka Sukarno dulu sering kali mendatangi Pondok Pesantren Pagentongan yang berlokasi di Kampung Pagentongan ketika menjabat sebagai kepala negara saat itu.

"Bung Karno yang ketika itu tinggal di Istana Bogor datang ke Pesantren Al Falak dan biasanya datang pada malam hari, kadang menggunakan motor besar atau naik kuda untuk bertemu Abah (KH Tubagus Muhamad Falak)," kata Deden.

Dia pun menjelaskan alasan mengapa hingga kini makam Mama Falak masih sering didatangi untuk berziarah oleh masyarakat.

"Mama Falak dikenal oleh masyarakat sebagai ulama yang disegani dan memiliki ilmu agama cukup tinggi. Tak heran jika makamnya kini dijadikan tempat ziarah oleh warga untuk berdoa dan mengaji," tandas Deden.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya