Mencari Kepiting di Pesisir Laut Merauke

Warga Merauke, Papua, masih mempertahankan cara tradisional untuk menangkap kepiting. Mereka hanya menggunakan besi 1,5 meter dan parang beserta pelepah daun dan talinya.

oleh Liputan6 diperbarui 03 Jun 2011, 07:50 WIB
Liputan6.com, Merauke: Warga Merauke, Papua, masih mempertahankan cara tradisional untuk menangkap kepiting. Mereka hanya menggunakan sebuah besi sepanjang 1,5 meter dan parang beserta pelepah daun dan talinya.

Salah satu warga yang berprofesi pencari kepiting adalah ibu Martha. Bersama-sama perempuan lainnya, Martha mempersiapkan diri sejak pukul 05.00 WIT. Selanjutnya mereka berangkat menuju pesisir atau muara sungai.

Jarak muara sungai sekitar lima kilometer dari tempat tinggal mereka yakni Dusun Sasaten. Setiba di pesisir laut, ibu Martha langsung menuju sasaran, tempat kepiting-kepiting bersarang. Tongkat besi itu mulai memainkan peran mencari sasaran.

Dengan kejeliannya, kepiting yang tersembunyi di lubang pasir bisa mereka deteksi. Tak ada kepiting yang telewatkan. Kepiting yang berhasil ditangkap langsung diikat dengan daun yang sudah mereka persiapkan.

Apabila merasa hasil tangkapannya sudah cukup, Ibu Martha dan rekan-rekannya pulang dengan kepiting yang siap dijual. Mereka menjual kepiting ukuran besar sekitar Rp 10 untuk ekornya.

Penghasilan yang diperoleh Martha dari mencari kepiting sekitar Rp 40 ribu per hari. Sangat jauh dari kebutuhan hidup di Merauke yang tinggi. Namun hanya ini yang bisa dilakukan Martha sehari-hari.(JUM)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya