Liputan6.com, Bratislava - Perdana Menteri Slovakia, Robert Fico, mengatakan bahwa dirinya siap untuk mengundurkan diri. Fico menyebut, ia siap mengenalkan kandidat PM dari partainya.
"Hari ini saya mengajukan pengunduran diri kepada presiden republik," ujar Fico seperti dikutip dari BBC, Kamis (15/3/2018). "Jika presiden menerimanya, saya siap untuk mengundurkan diri besok."
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Robert Kalinak mengundurkan diri pada tiga hari lalu, ditengah tekanan dari rekan koalisinya, Partai Most-Hid.
Baca Juga
Advertisement
Hal tersebut terjadi di tengah panasnya situasi Slovakia yang dipicu pembunuhan jurnalis Jan Kuciak. Pembunuhan itu dilakukan saat dirinya sedang menyelidiki kasus korupsi pejabat politik Slovakia dengan mafia Italia.
Kuciak mengklaim, pebisnis Italia yang berhubungan dengan sindikat 'Ndrangheta telah tinggal di Slovakia timur dan bertahun-tahun menggelapkan dana bantuan Uni Eropa.
Laporan Kuciak menggambarkan dugaan hubungan antara seorang tersangka anggota Ndrangheta, keluarga mafia Italia di Slovakia, dan dua pembantu senior Perdana Menteri Robert Fico.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tersangka Dibebaskan
Presiden Slovakia Andrej Kiska menyerukan "rekonstruksi radikal" pemerintah atau pemilihan umum baru pada pekan lalu. Hal tersebut disampaikannya setelah tujuh tersangka yang ditangkap sehubungan dengan pembunuhan itu dibebaskan tanpa tuduhan.
Salah satu pria yang dibebaskan adalah orang Italia. Ia telah melakukan transaksi bisnis dengan pejabat yang dekat dengan Fico.
Sepekan sebelumnya penasihat utama perdana menteri, Maria Troskov, dan sekretaris dewan keamanan negara, Viliam Jasan, mengundurkan diri di tengah tuduhan adanya kerja sama dengan pria tersebut.
Dalam sebuah pernyataan besama, pasangan tersebut membantah bersalah. Mereka mengatakan, keputusannya untuk mengundurkan diri karena tak ingin nama mereka digunakan dalam pertempuran politik melawan Fico.
Advertisement
Tewasnya Jan Kuciak
Kuciak dan kekasihnya, Martina Kusnirova, ditemukan tewas pada Minggu, 25 Februari 2018 malam di Kota Vel'ka Mača, sebelah timur Ibu Kota Slovakia, Bratislava.
Kuciak ditembak di dada, sementara kekasihnya di bagian kepala.
Keduanya diperkirakan dibunuh antara 22 hingga 25 Februari 2018. Terdapat pula tanda-tanda bahwa Kusnirova mencoba bersembunyi dari pembunuhnya.
Pembunuhan mereka menggegerkan Slovakia. Hal tersebut juga memicu protes anti-pemerintah di Bratislava pada 9 Maret lalu, di mana unjuk rasa itu disebut yang terbesar sejak negara itu lepas dari paham komunisme pada 1989.
Banyak demonstran menyerukan dilakukannya pemilu baru dan mengarahkan kemarahan mereka terhadap pemerintah.
"Pemerintah harus turun. Jelas mereka semua bersatu, mereka hanya ingin mempertahankan kekuasaan mereka," kata pemrotes Miroslav Sputsova kepada khalayak di Bratislava, seperti dikutip dalam VOA Indonesia.