Liputan6.com, Palembang - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel), penegak hukum, dan instansi terkait untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjelang Asian Games 2018.
Perhelatan olahraga internasional yang digelar di Jakarta dan Palembang itu akan dilaksanakan pada Agustus 2018. Kawasan yang diwaspadai terjadinya karhutla adalah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel.
Kapolda Sumsel, Irjen Pol Zulkarnaen Adi Negara langsung mendapat perintah dari Presiden Jokowi, untuk melakukan berbagai cara agar mencegah terjadinya karhutla di kabupaten tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Dari hasil prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim kemarau akan dimulai pada Juni 2018 hingga September 2018.
"Meski curah hujan masih cukup tinggi saat ini, kita tetap antisipasi dan selalu siaga terjadinya karhutla. Apalagi ini langsung diperintahkan Presiden Joko Widodo, agar Asian Games 2018 tidak terganggu," ucap dia kepada Liputan6.com, Kamis (15/3/2018).
Kapolda Sumsel juga bekerja sama dengan anggota TNI, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKI dan masyarakat sekitar untuk selalu siap siaga. Terutama supaya warga agar tidak membakar lahan secara serentak dan massal yang memicu terjadinya karhutla.
Polda Sumsel juga sudah menggelar penandatanganan komitmen Siaga Karhutla, yang diselenggarakan oleh PT Sampoerna Agro di Kebun Gading Cempaka, Desa Kayulabu, Kecamatan Pedamaran Timur, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Rabu, 13 Maret 2018.
Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk dukungan PT Sampoerna Agro terhadap Kabupaten OKI untuk menyukseskan acara Asian Games 2018.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Bencana Karhutla 2015
Komitmen Siaga Karhutla ini juga menggandeng Forkopimda Sumsel, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Manggala Agni Sumsel dan lebih dari 19 perusahaan perkebunan di Kabupaten OKI.
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kabupaten OKI, M Rifai mengatakan, bencana karhutla yang sangat besar terjadi di Kabupaten OKI pada tahun 2015 harus menjadi tolak ukur masyarakat agar tidak terulang kembali.
"Kita sudah menetapkan status Siaga Karhutla sejak awal tahun 2016 lalu. Hingga 2017 kemarin, kita sukses mencegah karhutla. Semoga tahun ini dan seterusnya, kita terhindar dari karhutla," ujarnya.
Menurut Chief Operating Operation (COO) PT Sampoerna Agro, Parluhutan Sitohang, pihaknya akan berkontribusi penuh dalam pencegahan karhutla, terutama di Kabupaten OKI.
Salah satunya dengan meningkatkan sarana peralatan internal dan pembinaan keberlanjutan terhadap Kelompok Tani Peduli Api (KTPA). Bahkan sejak 2016, PT Sampoerna Agro telah membina lebih dari 500 kader KTPA dari 53 desa di 15 Kecamatan yang berada di wilayah operasional.
"Ini bagian upaya pencegahan selain kesiagaan dari internal perusahaan. Akan terus kita lanjutkan dan tingkatkan," katanya.
Advertisement