Liputan6.com, Jakarta Guna mendukung pengembangan potensi pariwisata secara terintegrasi di Provinsi Kalimantan Timur, PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan melaksanakan focus group discussion (FGD) Collaborative Destination Development (CDD): Elevating East Borneo as Eco Tourism Destination bersama Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Timur, perwakilan Maskapai, serta pelaku usaha Travel & Tourism pada Senin (12/3) di Platinum Hotel, Balikpapan.
Advertisement
CDD merupakan program yang diinisiasi Angkasa Pura I sejak 2015 berupa forum kolaborasi berbagai stakeholders/pemangku kepentingan industri pariwisata daerah agar bersama-sama mengembangkan sektor pariwisata dan melaksanakan pelayanan pariwisata di wilayah kerja Angkasa Pura I dan khususnya di Provinsi Kalimantan Timur. Upaya ini dilakukan untuk membantu pemerintah dalam mencapai target kunjungan wisatawan mancanegara secara nasional sebesar 20 juta orang pada 2019 hingga dapat memberikan berkontribusi positif terhadap pengembangan perekonomian daerah.
"Dalam 5 tahun terakhir (2013-2017) pertumbuhan penumpang di Bandara SAMS Sepinggan secara rata-rata tumbuh 2,5%, sedangkan kargo secara rata-rata tumbuh 1,4% dan pergerakan secara rata-rata minus 1,2%. Sepanjang tahun 2017 Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan telah melayani 7,43 juta penumpang sedangkan jumlah pergerakan pesawat mencapai 67.000 pergerakan dan kargo mencapai 54,6 juta kg,” ujar Direktur Pemasaran & Pelayanan Angkasa Pura I Devy W Suradji.
Berdasarkan profil 7,43 juta penumpang melalui Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan tahun 2017 terdiri atas 53% keperluan keluarga, 26% perjalanan dinas, 10% kepentingan bisnis dan hanya 9% kunjungan wisata ke Provinsi Kaltim sehingga diperlukan perhatian bersama agar mampu mendongkrak pembangunan pariwisata nasional dan Provinsi Kaltim pada khususnya.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim menunjukkan jumlah kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara ke Provinsi Kaltim terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2016 yang lalu terdapat 5,10 juta wisatawan domestik & mancanegara di Provinsi Kaltim atau meningkat 18% jika dibandingkan pada tahun 2015 yang mencapai 4,32 juta wisatawan domestik & mancanegara. Jumlah wisawatan domestik pada tahun 2016 mencapai 5,03 juta wisatawan atau meningkat 17,9% jika dibandingkan pada tahun 2015 yang mencapai 4,27 juta wisatawan. Sedangkan wisatawan mancanegara pada tahun 2016 mencapai 70,9 ribu wisatawan atau meningkat 44% jika dibandingkan pada tahun 2015 yang mencapai 49,2 ribu wisatawan.
“Pemerintah Kaltim sendiri menargetkan 10 juta wisatawan pada tahun 2018. Jika mampu berkolaborasi antara program maskapai, program pemerintah pusat & daerah, program pelaku industri pariwisata, dan program yang diinisiasi Angkasa Pura I sebagai pengelola bandara, kami optimis dapat membantu untuk memenuhi target tersebut. Salah satu program kami yaitu memberikan insentif landing fee sebesar 50% selama 6 bulan serta free biaya promosi di bandara selama 1 bulan untuk menstimulus maskapai agar mau membuka rute baru dari dan menuju Balikpapan,” kata General Manager Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan Handy Heryudhitiawan.
Selain potensi wisata yang dapat dikembangkan, Balikpapan sendiri memiliki potensi pada penerbangan Umroh. Sepanjang tahun 2017 terdapat 8.252 jamaah telah diberangkatkan ke Tanah Suci melalui Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan atau meningkat 51% jika dibandingkan pada tahun 2016 yang memberangkatkan 5.431 jamaah. Di tahun 2018, penerbangan Umroh direncanakan akan dilakukan 2 kali dalam seminggu sehingga diprediksi 35.200 jamaah Umroh Kalimantan Timur dapat diberangkatkan dari kota Balikpapan.
“Dengan sinergi dan kolaborasi yang baik antara Angkasa Pura I sebagai pengelola pintu gerbang wisatawan, maskapai penerbangan, pelaku industri pariwisata, dan pemerintah pusat serta daerah, diharapkan pengembangan industri pariwisata di Provinsi Kalimantan Timur akan terakselerasi lebih cepat sehingga berdampak positif terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Timur,” jelas Devy.
Dalam kegiatan CDD Pertama di Balikapapan ini turut pula dihadiri oleh Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak, Tenaga Ahli Bidang Aksebilitas Robert Daniel Waloni sebagai Pembicara dan Walikota Samarinda Syaharie Jaang, Walikota Balikpapan Rizal Effendi, Kepada Bappeda Provinsi Kalimantan Timur Zairin Zain, Direktur Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan Wiratno, Ketua DPD ASITA Kalimantan Timur Syarifudin Tangalindo dan Direktur Utama PT Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo sebagai Panelis.
(*PR)