Liputan6.com, Jakarta Jika Anda ingin terhindar dari demensia, penelitian ini menemukan salah satu caranya. Menikah.
Sebuah studi dalam Journal of Neurology, Neurosurgery, and Psychiatry menyatakan, ada hubungan antara pernikahan dengan penurunan faktor risiko demensia.
Advertisement
Dibandingkan dengan mereka yang menikah, para lajang 42 persen lebih rentan terkena demensia. Studi ini dilakukan pada 800 ribu orang. Selain itu, mereka yang sudah berpisah, 20 persen juga rentan terkena hal itu.
Bahkan, ketika peneliti mencari tahu lebih dalam demensia jenis apa yang terkait dengan ini, hasilnya tidak terlalu berbeda. Dari Alzheimer hingga demensia vaskular (yang disebabkan oleh stroke), hasilnya sama. Hal ini diungkap oleh Andrew Sommerlad, Peneliti Klinis dan ilmu otak di University College London, Inggris.
Dilansir dari Prevention, Jumat (16/3/2018), Sommerlad sendiri belum mengerti mengapa ini bisa terjadi. Walaupun begitu, dia mengatakan ada beberapa teori yang memungkinkan.
Simak juga video menarik berikut ini:
Sosialisasi Saat Menikah
Penelitian sebelumnya melihat bahwa orang yang sudah menikah, cenderung lebih sehat.
Menurut Sommerlad, orang yang sudah menikah lebih memiliki rangsangan sosial daripada mereka yang lajang. sebuah studi tahun 2015 menunjukkan bahwa kurangnya interaksi sosial terkait dengan risiko demensia yang lebih tinggi.
Menghabiskan waktu untuk bicara dengan orang lain dan bersosialisasi, menuntut orang untuk berpikir secara kognitif. Ini bisa merangsang otak menangkal demensia.
Sommerlad menyatakan, bersosialisasi juga cara untuk menghilangkan stres. Ini menjelaskan mengapa ada hubungan antara aktivitas rendah dengan demensia.
Advertisement