Liputan6.com, Jakarta - Kebocoran pipa gas PGN di Cawang berdampak pada warga yang menjadi konsumen. Mansur (60), warga di Rumah Susun Bidara Cina, mengeluhkan pasokan gas yang tersendat.
"Semalam ada petugas gas ketok-ketok periksa, tapi saya bilang keluarnya kecil banget," kata dia saat tinjauan langsung Liputan6.com di Rusun Bidara Cina, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (15/3/2018).
Advertisement
Saking kecilnya pasokan gas, Mansur butuh waktu lama untuk memasak. Untuk mendidihkan air saja, ia menunggu hingga dua jam.
"Saya rebus air saja tidak mendidih-mendidih mas, karena tersendat gitu kecil gasnya," keluh dia.
Mansur yang memiliki bisnis warung makan kecil-kecilan ini, mengaku makin terimpit. Untuk keperluan memasak tiga hari terakhir, ia terpaksa membeli tabung gas 3 Kg.
"Ya sekarang jadi gas PGN setop total dulu ganti pake ini si melon, daripada engga mateng-mateng masakan warung saya," jelas dia.
Menurut Mansur, penggunaan pasokan gas PGN masih cukup diminati warga Rusun Bidara Cina. Mereka memilih penggunaan gas alam ketimbang elpiji karena lebih praktis. Harganya pun lebih terjangkau.
"Jadi kami warga di sini kalau gas enggak perlu nenteng dari bawah berat, simple aja karena langsung ada saluran. Lebih murah sebulannya kami bisa Rp 30 ribu, malah juga Rp 10 ribu pernah bagi warga yang pakainya minim banget," ujar dia.
Selain Bidara Cina, jaringan pipa gas yang bocor di Cawang juga memasok apartemen di Kalibata.
Pipa Kembali Bocor
Pipa gas milik PT PGN di Cawang, Jakarta Timur, kembali bocor pada pada Rabu malam, 14 Maret 2018, pukul 18.45 WIB. Ini adalah insiden kedua, pasca-kebocoran sebelumnya pada Senin. 12 Maret 2018.
Diduga, kebocoran terjadi karena pancang pembangunan Light Trapid Transit.
Advertisement