PT LIB: Subsidi Peserta Liga 1 2018 Dibayar Bertahap

Peserta Liga 1 2018 berpotensi mengantongi Rp 7,5 miliar.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 15 Mar 2018, 20:05 WIB
Dirut PT Liga Indonesia Baru (LIB) Berlinton Siahaan memberi keterangan hasil RUPS PT LIB di Jakarta, Kamis (8/3). Pemegang hak siar Liga 1 2018 akan dipegang Emtek Group dan dimulai pada 23 Maret 2018. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Liputan6.com, Jakarta - PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator Liga 1 mengadakan pertemuan antarmanajer klub di Jakarta, Kamis (15/3/2018). Dalam pertemuan itu, pihak operator dan klub  membahas pembagian uang kontribusi senilai Rp 7,5 miliar untuk setiap klub.

"Cara pembayarannya beda dari tahun sebelumnya. Yang kita bagikan langsung itu Rp 5 miliar. Sementara Rp 2,5 miliar itu berdasarkan dengan penyempurnaan dari PSSI, mengenai pengembangan usia muda, juga masalah lisensi," ujar Direktur Utama PT LIB, Berlinton Siahaan.

Berlinton menjelaskan, skema pencairan dana Rp 2,5 miliar disesuaikan kebutuhan klub. Setiap klub akan menyetorkan data kegiatan pengembangan usia muda dan lisensi mereka ke PSSI. Nantinya, PSSI akan menyerahkan ke PT LIB, yang akan memberi dana tersebut kepada setiap klub.

"Bisa saja pembagiannya tidak sama dengan klub satu dengan lainnya. Kalau satu klub kegiatannya lebih banyak, bisa saja di awal pertama dia akan lebih banyak. Namun totalnya tetap Rp 2,5 miliar," ujar Berlinton.

 


Dibayar Bertahap

Lebih lanjut Berlinton mengatakan dana Rp 7,5 miliar itu akan dibayarkan dalam satu musim kompetisi. Uang kontribusi Rp 5 miliar bakal dibagikan secara bertahap dari April hingga November.

"Sementara kalau Rp 2,5 miliar berdasarkan itu tadi, pembinaan usia muda dan lisensi," kata Berlinton.

 


Marquee Player

Selain membahas kontribusi, pihak manajer dan klub juga membahas soal marquee player. Berlinton memastikan, tak ada lagi status marquee player di musim ini.

Berlinton mengatakan, penghapusan status marquee player sudah melalui kesepakatan klub. "Itu sudah kesepakatan. Kalau kemarin kan itu agar lebih menarik. Tapi akhirnya sekarang untuk meningkatkan pemain-pemain dari Indonesia, ya kami batasi pemain asing," kata Berlinton.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya