Sejumlah pemuda mengarak Ogoh-Ogoh atau boneka raksasa menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1940 di Bali, Kamis (15/3). Ogoh-ogoh menjadi simbolisasi unsur negatif, sifat buruk, dan kejahatan yang ada di sekeliling kehidupan manusia. (AP/Firdia Lisnawati)
Pemuda mengarak Ogoh-Ogoh menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1940 di Bali, Kamis (15/3). Ogoh-ogoh yang hadir dalam sosok Butha Kala dianggap umat Hindu Bali sebagai lambang keinsyafan manusia akan kekuatan alam semesta dan waktu. (AP/Firdia Lisnawati)
Sejumlah pemuda mengarak Ogoh-Ogoh atau boneka raksasa menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1940 di Bali, Kamis (15/3). Parade Ogoh-Ogoh itu bertujuan agar Hari Raya Nyepi dapat dilaksanakan dengan penuh keheningan dan kedamaian. (AP/Firdia Lisnawati)
Sejumlah pemuda mengarak Ogoh-Ogoh atau boneka raksasa menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1940 di Bali, Kamis (15/3). Pelaksanaan pawai ogoh-ogoh berlangsung serempak sehari menjelang Hari Raya Nyepi di setiap banjar seluruh Bali. (AP/Firdia Lisnawati)