Liputan6.com, Jambi - Di sela-sela kesibukannya sebagai Gubernur Jambi, Zumi Zola kembali terpancing kemarahannya. Kali ini apa penyebabnya?
Cerita bermula dari maraknya angkutan batu bara di Jambi yang banyak dikeluhkan masyarakat. Khususnya di sepanjang jalur lintas Sumatera di Provinsi Jambi. Di sepanjang jalur itu, hampir tiap hari ratusan truk besar hilir mudik mengangkut batu bara dari lokasi pertambangan menuju pelabuhan.
Dampak dari banyaknya mobil pengangkut batu bara itu kerap memicu kemacetan panjang. Tak hanya itu, kecelakaan berujung kematian juga tak hanya sekali dua kali terjadi.
Baca Juga
Advertisement
Menanggapi hal tersebut, Zumi Zola mengultimatum para pengusaha batu bara di Jambi agar mematuhi aturan yang ada. Sebab, sejak 2014 lalu, sudah diterbitkan peraturan daerah (Perda) batu bara yang mengatur jam operasi angkutan batu bara di Provinsi Jambi.
"Truk pengangkut batu bara hanya dibolehkan melintas malam hari," ucap Zola di Jambi, Rabu, 14 Maret 2018.
Namun pada kenyataannya, banyak perusahaan yang melanggar dan tetap mengoperasikan truk pengangkut batu bara pada siang hari.
"Jika seperti itu, berarti mereka (perusahaan batu bara tak menghargai pemerintah. Sudah ada aturan kok dilanggar," ujar Zola.
Untuk kembali menertibkan perusahaan batu bara yang 'nakal' itu, Zumi Zola berjanji akan segera melayangkan surat teguran. Pemprov Jambi juga akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk memonitor sekaligus menertibkan angkutan batu bara yang membandel.
"Jika perusahaan-perusahaan tidak bisa patuhi aturan, keluar saja dari Jambi. Sudah gampang, dari pada masyarakat ngamuk," imbuh Zola dengan nada kesal.
Angkutan Batu Bara Bikin Macet Hingga Celaka
Kekesalan warga akan 'ulah' angkutan batu bara bukan hal baru di Jambi. Mulai dari blokir jalan hingga aksi demonstrasi warga beberapa kali terjadi. Sebabnya adalah, selain merusak jalan, banyaknya truk pengangkut batu bara jadi pemicu utama kemacetan. Bahkan tak jarang menyebabkan kecelakaan fatal berujung kematian.
Terkini adalah meninggalnya seorang guru SMP perempuan di Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi bernama Yessy (35). Dari informasi warga, kecelakaan maut tersebut terjadi pada Selasa, 26 Februari 2018 lalu.
Cerita bermula saat almarhum Yessy menjemput anaknya dari sekolah menggunakan sepeda motor. Saat berada di sebuah persimpangan dekat dengan RSUD Kota Muarabulian, Kabupaten Batanghari, ia terjatuh akibat tersenggol pengendara motor lain.
Malang bagi Yessy, saat terjatuh tubuhnya langsung tersambar truk pengangkut batu bara yang melintas. Korban meninggal seketika akibat terlindas truk besar yang mengangkut lebih dari 5 ton batu bara itu.
"Anaknya selamat, tapi luka-luka. Ibunya yang meninggal akibat terlindas di bagian kepala dan tangan," ujar Ibrahim, salah seorang warga Kota Muarabulian, ibu kota Kabupaten Batanghari.
Advertisement