Liputan6.com, Losail - Perpanjangan kontrak Valentino Rossi hingga MotoGP 2020 menimbulkan efek ganda. Kini, nasib pembalap Yamaha Tech 3, Johann Zarco semakin tak pasti. Pilihannya adalah hijrah ke KTM atau bertahan di Yamaha.
Awalnya, Zarco disebut-sebut sebagai kandidat kuat pengganti Rossi jika pensiun di akhir MotoGP 2018. Ia sudah membuktikan kehebatannya meski menyandang status rookie di musim 2017. Pembalap asal Prancis itu mampu menyegel predikat Rookie of the Year dan pembalap satelit terbaik.
Baca Juga
Advertisement
Bos Yamaha, Lin Jarvis sempat mengakui ketertarikannya menunjuk Zarco sebagai pengganti Rossi. Masalahnya, per Kamis (15/3/2018), Yamaha dan Rossi resmi memperpanjang kontrak hingga musim 2020. Artinya, tak akan ada tempat kosong di paddock Yamaha hingga musim 2020.
Itu karena Maverick Vinales sudah lebih dulu memperpanjang kontraknya hingga MotoGP 2020. Dengan begitu, sulit bagi Zarco untuk mewujudkan keinginannya memperkuat tim pabrikan Yamaha. Namun, bukan berarti Yamaha rela melepas Zarco.
"Ya, kami mencoba untuk menjaganya. Ia sangat cepat. Sangat disayangkan hanya ada dua motor di tim pabrikan. Betul, kami sudah memiliki Vinales dan Rossi. Kami tak memiliki ruang, tapi ada peluang untuk memberikan motor pabrikan ke pembalap ketiga. Kami sedang memikirkan situasi ini," ujar Jarvis, dikutip Tuttomotoriweb.
Skenario Yamaha
Masalahnya, keinginan Yamaha untuk tetap menjaga Zarco akan berlawanan dengan kemauan bos Tech 3, Herve Poncharal yang ingin membawanya ke KTM. Seperti diketahui, Tech 3 akan berpisah dengan Yamaha usai musim 2018.
Dan mereka sudah memutuskan untuk bekerja sama dengan KTM mulai musim 2019. Itu mengapa Poncharal ingin mengikutsertakan Zarco dalam proyeknya bersama KTM. Namun, tentu ia harus lebih dulu memperjelas situasinya dengan pembalap asal Prancis tersebut.
"Kami mencari dan berbicara di balik layar. Saya tak bisa mengatakan apa yang sedang kami bicarakan. Tapi kami berniat untuk memiliki tim level atas lain. Kami akan menginformasikannya jika ada sesuatu yang harus dikatakan," kata Jarvis.
Advertisement
Rapor Zarco di Semua Kelas
125cc: 50 balapan, 1 menang, 11 podium, 4 pole, 5 fastest lap, 371,5 poin
Moto2: 88 balapan, 15 menang, 30 podium, 15 pole, 7 fastest lap, 1.010 poin
MotoGP: 17 balapan, 0 menang, 3 podium, 2 pole, 4 fastest lap, 174 poin