Pendapatan Asuransi Jiwa pada Kuartal IV 2017 Capai Rp 254 Triliun

Total pendapatan (income) industri asuransi jiwa pada kuartal IV 2017 tercatat sebesar Rp 254,22 triliun.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Mar 2018, 12:57 WIB
Pekerja tengah membersihkan logo anggota asuransi jiwa dipajang di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Jakarta, Selasa (23/8). Jumlah tersebut tercatat naik sebesar 13,7% dibandingkan pada 2015. (Liputan6.com/Angga Yunair)

Liputan6.com, Jakarta - Pertumbuhan industri asuransi di Indonesia cukup positif pada tahun lalu. Tercatat, pada kuartal IV 2017 pendapatan industri mampu tumbuh 21,7 persen. Pertumbuhan tersebut empat kali lipat lebih tinggi dibandingkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tercatat 5,19 persen.

Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim menjelaskan, total pendapatan (income) industri asuransi jiwa pada kuartal IV 2017 tercatat sebesar Rp 254,22 triliun. Bertumbuh 21,7 persen dibandingkan periode yang sama pada 2016 sebesar Rp 208,92 triliun.

"Total pendapatan premi merupakan kontributor terbesar atas total pendapatan industri (income) industri asuransi jiwa, yakni sebesar 77 persen," kata Hendrisman di Kantornya, Jakarta, Jumat (16/3/2018).

Total pendapatan premi, lanjutnya, pada kuartal IV 2017 tumbuh sebesar 17,2 persen atau Rp 195,72 triliun, lebih besar dari 2016 pada periode yang sama hanya Rp 167,04 triliun. Pertumbuhan tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya total premi bisnis baru dan premi lanjutan masing-masing sebesar 22,4 persen dan 8,4 persen.

Hendrisman menjelaskan pertumbuhan premi didorong oleh meningkatnya pendapatan premi dari saluran distribusi bancassurance yang meningkat sebesar 24,1 persen dan berkontribusi sebesar 45,9 persen. Dari saluran keagenan turut meningkat sebesar 11,8 persen dengan kontribusi sebesar 37,1 persen.

 


Nilai Investasi

Pekerja tengah membersihkan logo anggota asuransi jiwa dipajang di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Jakarta, Selasa (23/8). Sebagai catatan hingga Juni 2016 agen berlisensi sudah mencapai 513.000 ribu orang. (Liputan6.com/Angga Yunair)

Selanjutnya saluran distribusi alternatif yang juga meningkat 12,1 persen dan berkontribusi sebesar 17,0 persen. Sementara pendapatan premi dari saluran distribusi telemarketing pun mengalami pertumbuhan sebesar 4,9 persen pada kuartal IV 2017.

Dalam hal jumlah investasi di kuartal IV 2017, turut mengalami peningkatan sebesar 22,8 persen menjadi Rp 486,20 triliun dibanding periode yang sama 2016 sebesar Rp 395,96 triliun.

"Tentunya, kenaikan di sejumlah indikator ini turut mempengaruhi pertumbuhan pada total asset sebesar 24,6 persen atau menjadi Rp 542,61 triliun, dibandingkan pada periode yang sama tahun 2016 yakni sebesar Rp 435,53 triliun," tandasnya.

Reporter : Desi Aditia Ningrum

Sumber : Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya