Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan tengah bekerja sama dengan 7 instansi untuk memajukan pelabuhan-pelabuhan di Batam agar lebih efisien dan efektif.
“Beberapa kali pertemuan di Jakarta mengenai bagaimana kita memadukan semua kegiatan di Batam supaya bisa lebih efisien dan efektif. Jadi Bakamla, Angkatan Laut, Bea Cukai, Kemenhub, dan seterusnya. Kita mau buat (Batam) efisien dan efektif,” kata Menko Luhut seperti dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (16/3/2018).
Tujuan dari kerja sama tersebut agar masalah penyelundupan-penyelundupan di Batam itu bisa diatasi serta menjadikan pelabuhan di Batam lebih mumpuni atau terpadu.
Baca Juga
Advertisement
“Kita juga melihat mengenai pelabuhan yang ada di Batam ini, supaya ada pelabuhan yang betul-betul mumpuni supaya tidak seperti sekarang ini. Jadi kita mau tertibin semua, supaya pelabuhan ini betul-betul terpadu lagi,” jelasnya.
Tidak hanya pelabuhan, Menko Luhut menegaskan bahwa pihak terkait juga akan menertibkan lego jangkar yang ada di sekitar pelabuhan. Jika ada yang merasa keberatan, Menko Luhut akan ambil tindakan tegas.
“Semuanya akan kita tertibkan, jadi kalau ada yang tidak setuju akan kita tindak tegas, akan kita tindak tegas ya, tidak ada urusan siapa dia. Tadi kalau laporan dari Kepala Pelabuhan di sini maupun Dirjen Perhubungan Laut dan juga dari Bea Cukai, serta Bakamla, potensinya (lego jangkar) sangat besar. Jadi akan kita tertibkan,” tambahnya.
Realisasikan 5 KEK di Batam
Menko Luhut juga mengungkapkan bahwa akan diadakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di lima tempat di Batam, salah satunya di area Kabil.
“Mengenai KEK, ada 5 yang kita mau buat di sini. Itu mau segera, Presiden sudah mau segera,” kata dia.
Luhut memaparkan, dengan adanya KEK, diharapkan pelabuhan-pelabuhan di Batam, akan lebih efisien. Untuk salah satu lokasi yang ada diberlakukan KEK yakni area Kabil.
“Salah satu yang saya anggap siap tadi itu adalah Kabil, nanti yang lain lagi itu di mana lagi kita lihat. Kemudian satu pelabuhan yang kita pusatkan untuk khusus dalam negeri,” ungkapnya.
Untuk KEK di Kabil itu sendiri, Menko Luhut berharap akan segera direalisasikan dalam jangka waktu sebulan-dua bulan ini. Dengan demikian, nantinya spill over Singapore diharapkan bisa dikelola di Batam.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement