Liputan6.com, Canberra - Surat kabar harian Australia The Age edisi Jumat 16 Maret 2018 memasang tajuk bertuliskan; Jokowi opens door to ASEAN -- yang membahas tentang komentar sang Presiden RI ketika ditanya seputar bergabungnya Negeri Kanguru menjadi anggota ASEAN.
The Age menulis, Presiden Jokowi telah memberikan dukungan kepada Australia untuk bergabung dengan ASEAN yang dapat mengubah posisi strategis negara tersebut di kawasan Asia Pasifik.
Baca Juga
Advertisement
Dalam sebuah wawancara yang diklaim ekslusif oleh The Age dengan Presiden Jokowi saat berada di Provinsi Banten, Presiden Jokowi mengatakan, "Sepertinya ide yang bagus". Demikian seperti dilansir Australia Plus (16/3/2018).
Laporan yang ditulis oleh jurnalis James Massola dan Peter Hartcher tersebut menyebutkan adanya sinyal jika Presiden Jokowi ingin agar Australia memiliki peranan lebih besar di kawasan Asia Pasifik, khususnya di bidang pertahanan, perdagangan, dan keamanan.
The Age juga mengkonfirmasikan soal hal ini kepada Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull.
"Saya tak sabar lagi untuk mendiskusikannya dengan Presiden Jokowi, jika ia mengemukakan hal ini. Kita akan menunggu untuk diajak," seperti yang diterjemahkan dari laporan media Australia The Age.
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
Kata Pengamat
Aaron Connelly, pengamat sekaligus peneliti bidang Asia Tenggara di Research Fellow in the East Asia Program at the Lowy Institute, memberikan tanggapan soal laporan itu di akun Twitter pribadinya.
"Australia belum pernah diundang untuk bergabung dengan ASEAN dan tidak akan pernah diundang bergabung dengan ASEAN," tulis Aaron.
"Jokowi menawarkan 'respons Jawa', mencoba sopan kepada (Peter) Hartcher," lanjutnya.
Dari rangkaian unggahannya, Connelly tidak mengetahui siapa di antara jurnalis Peter Hartcher, James Massola, dan Angus Grigg yang bertanya soal hal itu.
Akan tetapi, Massola mengaku jika ia bertanya kepada Presiden Jokowi tentang hal itu sampai tiga kali.
Pada waktu terpisah, Connelly menganggap pertemuan ASEAN yang dilakukan pertama kalinya di Australia adalah sebagai upaya negara-negara Asia Tenggara untuk bisa keluar dari ketergantungan ekonomi pada satu belah pihak saja, saat ini China, dan Australia menjadi salah satu cara untuk keluar dari posisi ASEAN.
Advertisement
Presiden Jokowi Tiba di Australia Jumat Sore
Sejumlah perwakilan negara-negara ASEAN sudah tiba di Sydney sejak Jumat pagi dan disambut oleh PM Turnbull, termasuk di antaranya PM Kamboja Hun Sen, PM Singapura Lee Hsien Loong.
ABC mendapatkan informasi dari perwakilan RI di Sydney jika Presiden Jokowi akan mendarat pada Jumat sore menjelang malam waktu setempat.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi telah bertemu dengan Menlu Australia, Julie Bishop.
Kedua Menlu juga menyaksikan penandatanganan dokumen antara Dirjen Hubungan Asia Pasifik dan Afrika, Desra Percaya dengan Richard Maude dari Departemen Luar Negeri dan Perdagangan di acara Rencana Kerjasama Maritim antara Australia dan Indonesia.
Pertemuan juga dilakukan antara Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu dengan Menhan Australia, Marisa Payne.
Selain akan melakukan pertemuan bilateral dan makan malam bersama PM Turnbull, Presiden Jokowi juga akan mengadiri Forum CEO serta pertemuan soal counter-terrorism.
Dari Sydney rencananya akan dilanjutkan ke Selandia Baru untuk bertemu PM Jacinda Ardern, yang juga memperingati hubungan kedua negara yang sudah berjalan selama 60 tahun.