Dicurangi Wasit, Pelatih AC Milan Ikhlas

AC Milan tumbang di markas Arsenal.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Mar 2018, 16:20 WIB
Pelatih AC Milan, Gennaro Gattuso (Simone Arveda/ANSA via AP)

Liputan6.com, Milan - AC Milan kembali takluk di tangan Arsenal dalam laga leg kedua babak 16 besar Liga Europa, Jumat dini hari WIB (16/3/2018). Bermain di Stadion Emirates, London, kandang Arsenal, I Rossoneri kalah 1-3.

AC Milan sempat unggul lebih dulu lewat sepakan keras Hakan Calhanoglu dari luar kotak penalti di menit 35. Namun, berselang empat kemudian, wasit memberi Arsenal hadiah penalti atas diving yang dilakukan Danny Welbeck. Welbeck yang bertindak sebagai algojo, sukses menyamakan kedudukan menjadi 1-1.

Keputusan kontroversial wasit tersebut rupanya menjatuhkan mental para pemain AC Milan dan sebaliknya mengangkat semangat pemain Arsenal. The Gunners pun akhirnya menambah dua gol lagi melalui Granit Xhaka dan Welbeck di babak kedua.

Usai pertandingan, pelatih AC Milan, Gennato Gattuso enggan membicarakan keputusan wasit Jonas Eriksson yang menunjuk titik putih atas diving yang dilakukan Danny Welbeck. Ia memilih bersikap legawa.

“Saya tidak ingin membicarakan soal wasit karena juga bisa melakukan kesalahan, sama seperti halnya para pemain. Saya hanya bangga dengan para pemain saya dan kami harus tetap berada di jalur ini,” ujar Gattuso kepada Sky Sport Italia.

Menurut Gattuso, AC Milan sudah kalah dari Arsenal sejak dari leg pertama di San Siro pekan lalu. Karena itu, alih-alih protes, ia justru tak mau menjadikan itu sebagai pembenaran kekalahan timnya.

“Saya kira tim ini sudah meningkat di Italia. Dua leg melawan tim setangguh Arsenal membuktikan bahwa kami mampu merepotkan mereka. Saya tidak mau mencari alibi,” katanya.

 

 


Bela Donnarumma

Kiper AC Milan Gianluigi Donnarumma (AP/Alessandra Tarantino)

Pada laga tersebut, kiper AC Milan, Gianluigi Donnarumma membuat satu kesalahan dalam menghalau sepakan gelandang Arsenal, Granit Xhaka. Antisipasinya yang tak sempurna justru membuat bola mengarah masuk ke gawang.

“Donnarumma harus menegakkan kepala dan bangkit. Kiper terbaik dunia pasti membuat kesalahan, begitu juga dengan Donnarumma. Itu tidak masalah. Kami hanya harus menjaganya dari melindunginya. Saya punya kepercayaan dan rasa hormat yang besar kepada Gigio,” komentar Gattuso.

Gattuso juga mencoba menerapkan formasi baru dalam laga ini. Jika biasanya 4-3-3, diubahnya menjadi 4-2-2 di mana dua striker muda, Patrick Cutrone dan Andre Silva diduetkan di depan. Sementara Nikola Kalinic baru dimasukkan di babak kedua menggantikan Cutrone.

“Nikola Kalinic lebih berpengalaman dibanding Cutrone dan Andre Silva. Pergerakannya sangat baik, namun saat ini ia kebugarannya sedang buruk. Kami tahu bahwa jika dia berada dalam kondisi fit, dia bisa mengulurkan tangan yang besar buat kami,” jelas Gattuso.


Fokus ke Serie A

Kekalahan ini tak lantas membuat kapten AC Milan, Leonardo Bonucci berkecil hati. Sebaliknya, ia merasa timnya sudah satu level dengan Arsenal.

“Kita melihat bahwa tim ini telah tumbuh dan berkembang. Tidak ada yang bilang kami tidak berusaha. Arsenal tim hebat dan sayangnya kami menyesal dengan apa yang terjadi di leg pertama,” katanya.

Sama seperti rekan-rekannya, Bonucci juga menyayangkan keputusan wasit terkait diving Welbeck. Menurutnya, seandainya wasit tidak memberi penalti, pertandingan akan berbeda di babak kedua.

“Yang terpenting adalah bahwa ribuan fans yang datang kemari dan memberi kami tepuk tangan sampai peluit akhir dibunyikan. Mereka akan tetap bersama kami di hari Minggu, kami kami bersama mereka. Kami akan terus berburu posisi empat (di Serie A),” imbuh Bonucci.

(Abul Muamar)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya