Liputan6.com, Palembang - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Amanat Nasional (PAN) Edi Agus Yanto membenarkan ketidakhadiran Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, untuk memenuhi panggilan kedua Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwas) Kabupaten Muara Enim.
Mangkirnya Ketua MPR RI untuk memberikan klarifikasi terkait aksi bagi-bagi uang di Pasar Tradisional Kabupaten Muara Enim, pada Selasa (6/3/2018), karena kesibukan Zulkifli Hasan yang sangat padat.
Advertisement
Edi Agus Yanto mengatakan, kendati Zulkifli Hasan tidak bisa menyampaikan klarifikasi langsung ke Panwas Muara Enim, namun pihaknya sudah merasa klarifikasi dari beberapa saksi sudah cukup.
“Kita juga sudah merasa cukup memberikan klarifikasi, baik yang diberikan oleh Ketua Panitia Safari Kebangsaan, Ketua DPD PAN Muara Enim dan saya pada hari Rabu (14/3/2018),” ujarnya kepada Liputan6.com, Jumat (16/3/2018).
Sebelum menyampaikan ketidakhadirannya, Ketua Umum PAN sudah memjawab pesan singkat yang dikirim oleh Ketua Panwas Muara Enim.
Zulkifli Hasan juga memberikan penegasan, bahwa aksi bagi-bagi uang tersebut bukan bagian dari kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Muara Enim, atau aksi Politik Uang.
Bukan Kepentingan Politik
PAN juga akan menghormati apapun keputusan Panwas Muara Enim. Edi Agus Yanto juga berharap Panwas Muara Enim bisa mengambil keputusan berdasarkan aturan yang berlaku.
“Kami yakin Panwas Muara Enim sudah mengambil keputusan berdasarkan hukum dan keadilan. Bukan dari desakan kepentingan politik,” katanya.
Aksi blusukan yang dilakukan Zulkifli Hasan di Pasar Tradisional Kabupaten Muara Enim, memang sering dilakukan saat mengunjungi kabupaten/kota di Indonesia.
Namun Edi Agus Yanto membantah Zulkifli Hasan kerap memberikan uang ke para warga saat mengunjungi daerah di Indonesia.
"Tidak setiap datang ke daerah,Ketua MPR RI memberikan uang. Itu aksi spontanitas saja, bukan seperti yang dituduhkan," ujarnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Baca Juga
Deretan Bisnis Sri Meilina, Ibu Mahasiswi yang Picu Penganiayaan Dokter Koas Unsri di Palembang
Kejanggalan Kasus Penganiayaan Dokter Koas Unsri di Palembang, Sopir Honorer BPJN hingga Dugaan Pelat Mobil Palsu
Hanya Diam Lihat Adik Ipar Meregang Nyawa, Tersangka Peracik Jamu Beracun di Palembang Kabur ke Lampung
Advertisement