Perpres Revisi Proyek Strategis Nasional Tunggu Tanda Tangan Jokowi

Pemerintah akan merevisi jumlah proyek yang masuk dalam daftar proyek strategis nasional (PSN).

oleh Septian Deny diperbarui 16 Mar 2018, 20:23 WIB
Menko Perekonomian Darmin Nasution saat memberikan paparan dalam pembukaan seminar Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) di Jakarta, Rabu (17/1). Seminar tersebut bertemakan "Mengelolah potensi Ekonomi 2018". (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akan merevisi jumlah proyek yang masuk dalam daftar proyek strategis nasional (PSN). Hal tersebut akan tertuang dalam peraturan presiden (perpres) yang akan diterbitkan dalam waktu dekat.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, ‎pihaknya telah menyaring proyek-proyek yang tetap dipertahankan dan yang akan dikeluarkan dari daftar PSN.

Perpres akan ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sekembalinya dari kunjungan kerja ke Selandia Baru.

"PSN sudah ada, saya sedang kirim perpresnya ke Presiden.‎ (Ditandatangani) Nanti kalau sudah kembali dari New Zealand," ujar dia di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (16/3/2018).

Dia menjelaskan, ada sejumlah kriteria yang menjadi patokan pemerintah dalam menyaring proyek-proyek tersebut. Salah satunya soal kepastian proses konstruksi.

"Pokoknya kriterianya kalau konstruksi belum mulai pada kuartal III 2019, dari semua perkembangan yang ada, kita drop. Jadi kriterianya jalas, jadi dia dimajukan di pemerintahan yang akan datang," ungkap Darmin.

Akan tetapi, Darmin menyatakan tidak banyak proyek yang akan dikeluarkan dari daftar PSN. Proyek yang dikeluarkan dari PSN akan diumumkan setelah perpresnya ditandatangani oleh Presiden.

"Enggak banyak‎. Semua PSN ada 245 plus dua program unggulan. Kami review mana yang sudah financial close. Yang enggak mungkin pembangunannya dimulai kuartal III 2019, ya kami drop. (Jumlahnya)‎ Ada angkanya tapi nanti saja," tandas dia.


Waskita Karya Garap 15 Proyek Strategis Nasional

(Foto:BUMN)

PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) turut terlibat dalam pembangunan proyek strategis nasional (PSN). Hal ini ditunjukkan dari sejumlah pembangunan ruas jalan tol yang dibangun tersebar di Jawa dan Sumatera.

Proyek strategis nasional yang ditangani perseroan antara lain Tol Pejagan-Pemalang sepanjang 57,5 Km, Tol Pemalang-Batang sepanjang 39,2 km, Tol Pasuruan-Probolinggo sepanjang 31,3 Km, Tol Kayu Agung-Palembang-Betung sepanjang 111,69 km.

Kemudian Tol Cimanggis-Cibitung sepanjang 25,39 km, Tol Becakayu sepanjang 21,04 km, Tol Ciawi-Sukabumi sepanjang 54 km, Tol Depok-Antasari sepanjang 21,54 km, Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang sepanjang 112 km.

Selanjutnya Tol Pematang Panggang-Kayu Agung sepanjang 77 km, Tol Cibitung-Cilincing sepanjang 34,02 km, Tol Kanci Pejagan sepanjang 35 Km, dan Tol Legundi-Bunder sepanjang 38,29 km.

"PT Waskita Karya (Persero) Tbk saat ini telah memiliki 1.315 km ruas jalan tol yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera, baik sebagai kontraktor maupun investor," kata Direktur Utama Waskita Karya M Choliq kepada wartawan, Kamis (15/2/2018).

Choliq mengharapkan jalan tol sepanjang 564 km beroperasi pada semester I 2018. Kemudian sisanya akan beroperasi pada semester II 2018 dan 2019.

Salah satu PSN yang dikerjakan oleh Waskita Karya adalah pembangunan Transmisi Sumatera 500 kV sepanjang 395 km yang terbentang dari New Aur Duri sampai Peranap. Proyek ini mulai dikerjakan pada 2015.Ditargetkan proyek tersebut selesai pada 2019 dengan nilai kontrak sebesar Rp 6,1 triliun.

"Progres konstruksi pembangunannya pada saat ini adalah 49,7 persen untuk paket I dan 47,5 persen untuk paket II," tambah dia.

Pembangunan proyek ini dilakukan untuk mendukung program pemerataan elektrifikasi di Pulau Sumatera. Proyek Strategis Nasional selanjutnya yang dibangun oleh Waskita Karya adalah jalur LRT Sumatera Selatan.

Proyek ini merupakan satu-satunya penugasan dari pemerintah melalui Perpres No 116 tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan di Provinsi Sumatera Selatan.

Proyek ini pun dibangun dalam rangka mendukung pelaksanaan Asian Games 2018 dengan nilai kontrak Rp 10,9 triliun dan ditargetkan dapat beroperasi pada tahun 2018 sebelum penyelenggaraan Asian Games 2018.

Waskita Karya optimistis seluruh Proyek strategis nasional yang sedang dikerjakan oleh perusahaan dapat diselesaikan tepat waktu dengan tetap mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam pelaksanaan pekerjaan di proyek.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya