Pembalap Malaysia Gugup Jelang Duel Lawan Rossi di MotoGP Qatar

Syahrin mendapat kesempatan emas tampil di MotoGP 2018 setelah ditunjuk Monster Yamaha Tech 3 menggantikan Jonas Folger.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 17 Mar 2018, 10:15 WIB
Hafizh Syahrin beri sinyal sudah siap ikuti MotoGP 2018 (twitter Monster Yamaha Tech3)

Liputan6.com, Losail - Hafizh Syahrin, pembalap asal Malaysia gugup jelang debut MotoGP. Dia akan menjalani kiprahnya di Sirkuit Losail, Qatar, Minggu (17/3/2018).

Syahrin mendapat kesempatan emas tampil di MotoGP 2018 setelah ditunjuk Monster Yamaha Tech 3 menggantikan Jonas Folger. Syahrin pun dikontrak selama setahun.

"Saya merasa senang dan luar biasa tapi sedikit gugup karena ini merupakan debut saya di kategori MotoGP," katanya, dikutip dari Motor Sport.

Dia mengaku gugup karena akan melawan idolanya, rider Movistar Yamaha, Valentino Rossi. Tak hanya itu, Syahrin juga akan berduel melawan juara MotoGP musim lalu, Marc Marquez.

"Ini balapan pertama saya dengan para legenda. Ada Rossi, Marquez, Jorge Lorenzo, hingga Andrea Dovizioso. Mereka sudah punya nama besar di MotoGP, sementara saya baru datang dari Malaysia," ucap Syahrin.


Minim Pengalaman

Pebalap baru Yamaha Tech 3, Hafizh Syahrin, saat melakoni tes pramusim MotoGP 2018 di Sirkuit Buriram, 16-18 Februari 2018. (MotoGP)

Syahrin juga minder karena pengalamannya di MotoGP sangat minim. Terlebih lagi, dia ditunjuk menggantikan Folger saat menjalani tes pramusim di Thailand.

"Minim pengakaman juga membuat saya gugup. Namun, saya ingin tetap memberikan tantangan kepada mereka sambil menimba pengalaman sebanyak mungkin." katanya.

Namun demikian, Syahrin mengaku sudah siap balapan. Kondisi fisiknya pun diakui Syahrin sudah siap melahap MotoGP Qatar.

""Saya mencoba meningkatkan kondisi fisik saya karena jelas (motor) MotoGP lebih bertenaga, bagian atas badan saya perlu menjadi lebih kuat tapi sekarang itu tidak terlalu buruk," ujarnya.


Target Balapan

Menyadari dirinya tak punya banyak pengalaman. Syahrin hanya berharap dia bisa menyentuh garis finis.

"Targetnya, saya tidak ingin menjadi pembalap di posisi terakhir. Tentu tidak ada pembalap yang ingin finis terakhir, tapi saya mencoba untuk mencapai 20 besar."

"Jika saya mendapat poin, itu adalah bonus. Ini memberi saya motivasi untuk menjadi lebih baik di balapan berikutnya," kata Syahrin mengakhiri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya