Liputan6.com, Jakarta Kurangnya keseimbangan masih jadi masalah yang harus dipecahkan tim Movistar Yamaha, jelang balapan seri pembuka MotoGP di Grand Prix Qatar, akhir pekan ini. Hal itu diungkapkan Direktur Tim Massimo Meregalli usai Valentino Rossi dan Maverick Vinales menyelesaikan sesi latihan di hari pertama.
Tim MotoGP Movistar Yamaha sangat antusias untuk memulai tantangan Kejuaraan Dunia MotoGP 2018. Tujuan utama Valentino Rossi dan Maverick Viñales untuk dua sesi latihan pertama adalah untuk membuat YZR-M1s mereka untuk Grand Prix hari Minggu di Qatar. Mereka masing-masing menempati posisi 9 dan 11 di timesheets gabungan.
Baca Juga
Advertisement
Pada sesi pertama, Rossi melakukan performa yang apik sejak awal dan berada di urutan tiga besar. Dia terus memacu kecepatannya sepanjang FP1.
Dan, hasilnya tidak terlalu buruk lantaran The Doctor berada di urutan kedua dengan 1 menit 55.427 detik atau lebih lambat 0,061 detik dari Andrea Dovizioso. Sedangkan Vinales terjebak di posisi 11.
Suhu yang turun di malam hari menyulitkan para pengendara untuk mempertahankan ritme mereka dalam sesi latihan bebas kedua. Memacu kecepatan di bawah lampu sorot, pemilik nomor 46 itu meletakkan kepalanya ke bawah dan berjuang untuk posisi sepuluh besar dalam urutan peringkat. Waktu terbaiknya, 1 menit 54.853 detik dan berhasil mendapatkan tempat kesembilan.
Tak Sempurna
Sementara, Vinales masih terlihat sibuk mengenali semua pengaturan pada kuda besi M1. Berbagai pengujian dilakukannya, sehingga ia tak beranjak dari posisi 11.
"Saya senang bisa melihat pembalap kembali beraksi, meski ini merupakan awal yang sangat menantang untuk musim ini," kata Meregalli seperti dikutip dari laman resmi Yamaha, Sabtu (17/3/2018).
"Tingkat suhu di trek tidak sempurna dan dalam keadaan seperti ini kami biasanya sangat menderita. Kami berharap Sirkuit Losail akan memberikan dampak yang positif di sesi selanjutnya, yang akan membantu kami menghasilkan data yang bagus buat perbaikan motor," katanya.
Advertisement
Kondisi Trek
"Sebagian besar masalah yang kita hadapi disebabkan oleh kurangnya kesimbangan. Jadwal baru agak sulit, namun memiliki beberapa kelemahan. Formatnya membuat FP1, FP3 dan sesi Warm Up agak tidak berguna, karena kondisi trek di sesi sore sangat berbeda."
"Aspek ini perlu dipertimbangkan dengan hati-hati saat membuat perubahan pengaturan. Meskipun kami tidak melakukannya, ingin benar-benar mematikan motornya, kami punya beberapa ide yang akan kami coba pada sesi selanjutnya dengan kedua pembalapnya," tukas Meregalli. (David Permana)