Liputan6.com, Kupang - Warga RT 4 RW 2, Kelurahan Manulai II, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), dihebohkan dengan penemuan bayi di rumah kosong, Sabtu (17/3/2018), sekitar pukul 09.00 Wita.
Bayi itu pertama kali ditemukan anak-anak saat sedang bermain layang-layang. Simson Hari dan Sipri Liu, dua saksi mata, mengatakan mereka mendatangi lokasi penemuan bayi atas laporan anak-anak.
"Bayi itu masih hidup dengan jenis kelamin laki-laki. Bayi itu dialas pakai celana hitam tanpa menutup badan bayi itu," ucap Simson.
Mereka kemudian datang ke rumah milik Haris Dae dan kemudian mengambil kain untuk membungkus bayi itu kemudian dibawa oleh Ketua RT 03, Matheus Fufu ke rumah sakit.
Baca Juga
Advertisement
Bayi itu ditemukan di salah satu rumah kosong milik Haris Daeng. Rumah ini sedang dalam pengerjaan. Sementara itu, pemilik rumah Haris Daeng mengatakan, dirinya diberitahukan sekitar pukul 09:00 wita.
"Saya datang bayi itu sudah dibawa ke Rumah Sakit," kata Haris.
Pantauan Liputan6.com, warga Manulai II beramai-ramai memenuhi lokasi penemuan bayi. Setelah dibungkus dengan kain, warga kemudian menghubungi polisi dan membawa bayi malang itu ke Rumah Sakit Bhayangkara, Kupang.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Apa Kabar Bayi Tampan yang Dibuang ke Semak-Semak Lanud Kupang?
Masih ingat dengan bayi laki-laki yang ditemukan di semak-semak persis di belakang Pos POM AU Lanud El Tari, Kupang, pada Selasa, 10 Oktober 2017?
Setelah sebulan dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang, bayi berparas rupawan itu diserahkan pihak kepolisian ke Dinas Soaial Kota Kupang. Kapolres Kupang Kota, AKBP Anthon CN mengatakan, bayi tersebut terlebih dulu dirawat di Rumah Sakit Angkatan Udara.
"Bayi ini sudah dalam kondisi sehat, setelah dirawat selama satu bulan lebih di RS dan hari ini diserahkan kepada negara (Dinas Sosial) untuk diasuh," ujar Anton kepada Liputan6.com, Senin, 20 November 2017.
Meski sudah sebulan berlalu, Anton mengaku polisi masih belum menemukan si pembuang bayi. Menurutnya, lingkungan tempat bayi tersebut ditemukan, tak ada masyarakat yang mengaku kehilangan atau indikasi pembuangan bayi.
"Namun, kita bersyukur bayi ini dalam kondisi sehat," kata Anton.
Menurut Anton, kasus tersebut tidak seperti kasus penemuan bayi pada umumnya yang dibuang sesaat setelah dilahirkan. Bayi lelaki itu sudah diasuh selama kurang lebih dua bulan sebelum dibuang.
"Kita berusaha mempercepat prosesnya, sehingga bayi ini bisa mendapatkan kehidupan yang layak," ucapnya.
Advertisement