Liputan6.com, Jakarta Tara Basro mengaku bahwa dia tidak bisa jongkok. Tara akan jatuh ke belakang kalau memaksa melakukan gerakan fungsional yang seharusnya bisa dilakukan manusia secara normal.
Rahasia ini dia bagikan lewat Instastory yang diunggah pada Jumat, 16 Maret 2018, malam. Dari curahan hati itu, diketahui bahwa ankle mobility Tara Basro tergolong jelek.
Advertisement
"Sebenarnya sedih banget. Jadi banyak hal yang gw suka tapi tidak bisa gw lakukan dengan sempurna,"
tulis Tara Basro dikutip Health Liputan6.com pada Minggu, 18 Maret 2018.
Sebab Tara Basro Tak Bisa Jongkok
Di balik kesempurnaan yang tampak dari seorang Tara Basro, tersimpan satu kelemahan yang mungkin membuat orang sulit percaya. Tara Basro tidak bisa jongkok.
Alhasil, Tara yang namanya semakin melejit lewat film Pengabdi Setan, jadi tidak bisa melakukan ragam aktivitas yang menjadi hobinya, seperti menari bali, squats, dan box jump (olahraga melompat ke atas kotak). Untuk berjalan saja, kata Tara Basro, butuh kompensasi yang banyak.
Tara Basro tidak bisa jongkok karena ankle mobility yang jelek. Tara tidak mengungkapkan alasan dia bisa sampai mengalami hal tersebut.
Namun, bila dilihat penjelasan dari situs Box Life Magazine yang ditulis oleh seorang pelatih CrossFit di London, William Imbo, kondisi yang dialami Tara Basro saat ini bisa jadi karena postur tubuh yang buruk sehingga pergelangan kaki berusaha keras untuk bisa seimbang.
Tidak menutup kemungkinan juga akibat cedera di tubuh bagian bawah seperti nyeri lutut (tapi ini kebanyakan terjadi pada atlet). Atau jangan-jangan hal itu merupakan dampak dari terlalu sering memakai sepatu hak tinggi.
"Kebanyakan sepatu memiliki tumit yang sedikit lebih tinggi dari bagian depan sepatu, sehingga memakainya secara berlebihan dapat mengakibatkan hilangnya fleksibilitas secara progresif," tulis William.
Advertisement
Masalah yang Ankle Mobility yang Dialami Tara Basro
Gara-gara terungkapnya masalah ini, Tara Basro jadi tahu bahwa salah satu sumber mengapa lutut sering sakit, punggung bawah (lower back) juga sering ngilu sampai menjalar ke pundak, sampai sering sakit kepala, karena masalah di ankle mobility.
Padahal, Tara Basro selama ini menggemari olahraga latihan beban (weight training). Untuk melakukan squat, dia sampai harus mengganjal bagian tumit menggunakan plate (beban berukuran sedang untuk angkat besi). Namun, itu bersifat sementar saja. Menurut Tara, masih dari Instastory yang dia bagikan, hal itu ibara baju robek yang hanya dipeniti tapi tidak dijahit.
"Sekarang, mulai dari nol lagi. Walaupun awalnya sedih, kesannya cupu banget cuma pakai beban-beban ringan, tapi lebih efektif untuk jangka panjang dan tidak rentan cedera."
Tujuan Olahraga Tara Basro
Kini, tujuan olahraga Tara Basro berubah total. Tidak lagi sekadar untuk badan, tapi lebih untuk mencapai fungsi yang optimal dari badannya.
Tara Basro pun menyadari bahwa olahraga punya andil yang banyak untuk tubuh manusia. Bukan hanya seputar lemak dan otot, tapi bisa meminimalisir ketidaknyamanan di badan dan mental.
Tara pun berpesan, sekaligus untuk mengingatkan diri sendiri bahwa sebelum olahraga, mau apapun yang akan dilakukan, baik itu lari, CrossFit, maupun Calisthenics, harus tahu dulu kekurangan dan kelebihan kita, jangan sok tahu.
"Jadi, sekarang gw lagi banyak exercise untuk melatih mobility ankle dan pinggul,"
Advertisement