Jelang Pertemuan IMF, Kapasitas Bandara Ngurah Rai Ditingkatkan

Pertemuan tahunan Badan Moneter International (IMF) dan Bank Dunia akan digelar di Bali pada 8-14 Oktober 2018.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 18 Mar 2018, 08:01 WIB
Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali (Dok Foto: Angkasa Pura I)

Liputan6.com, Jakarta - Untuk mendukung suksesnya penyelenggaraan pertemuan tahunan Badan Moneter International (IMF) dan Bank Dunia pada 8-14 Oktober 2018 di Bali, Kementerian Perhubungan melakukan persiapan kedatangan tamu-tamu negara dengan meningkatkan kapasitas Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Ajang pertemuan ekonomi tingkat dunia ini akan dihadiri sekitar 17.000 delegasi dari 189 negara, termasuk 189 Menteri Keuangan, 189 Kepala Bank Sentral, dan 23 kepala negara.

"Saya ingin memastikan bahwasanya fasilitas-fasilitas kebandarudaraan berlangsung dengan baik khususnya dalam menyambut penyelenggaraan IMF 2018 karena kita akan kedatangan sekitar 17.000 delegasi. Dari jumlah tersebut ada sebagian yang menggunakan pesawat pribadi," jelas Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam keterangan tertulis, Minggu (18/3/2018).

"Saya minta Dirut PT Angkasa Pura I untuk mengkoordinir berapa pesawat yang datang termasuk pesawat pribadi ataupun komersil. Untuk pesawat komersil apakah cukup menggunakan yang ada atau tambahan. Untuk yang carter itu dibutuhkan berapa," tambah Menhub.

Adapun peningkatan kapasitas Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dilakukan melalui perluasan apron sehingga kapasitas parking stand menjadi 64 parking stand dari kondisi eksisting sebanyak 53 parking stand.

Selain itu juga dilakukan penambahan 2 rapid exit taxiway menjadi total 4 dari 2 rapid exit taxiway. Penambahan ini dapat meningkatkan kapasitas pergerakan pesawat dari 30 pesawat per/jam menjadi 33 pesawat per/jam.

Untuk konter check-in internasional juga akan diperluas dan diperbanyak dari 96 unit konter check-in seluas 2.470 meter persegi menjadi 126 unit dengan luas 4.420 meter persegi. Dari sisi parkir kendaraan di sisi darat, kapasitasnya bertambah sebanyak 1.600 unit.

 


Jam Operasional

Suasana pintu keberangkatan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Kamis (30/11). Sebanyak 55 penerbangan baik domestik dan internasional untuk kedatangan dan keberangkatan sudah beroperasi dengan normal. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Jam operasional Bandara I Gusti Ngurah Rai pun nantinya akan menjadi 24 jam yang tadinya hanya dari pukul 07.00 WITA sampai 01.59 WITA.

Lebih lanjut untuk mengantisipasi pergerakan pesawat yang melebihi kapasitas apron, telah disiapkan juga sejumlah perluasan apron di Bandara lain diantaranya Bandara Juanda, Bandara Sultan Hassanudin, Bandara Internasional Lombok, Bandara Adi Sumarmo dan Bandara El Tari Kupang.

"Untuk  bandara-bandara yang digunakan sebagai bandara alternatif akan ada program perluasan dengan menambah jumlah kapasitas parkir pesawat," terang Menhub.

Sementara itu, Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi mengatakan secara intens sudah mempersiapkan peningkatan kapasitas bandara yang akan digunakan untuk mendukung penyelenggaraan tahunan IMF 2018.

"Untuk persiapan kegiatan IMF, kita sudah intens persiapkan untuk mengantisipasi dan mengakomodir kedatangan delegasi. Kebutuhannya sebenarnya menampung 17.000 delegasi tapi secara teknis dengan peningkatan kapasitas yang dilakukan dapat menambah daya tampung sebanyak 22.000 penumpang," ujar Faik.

"Yang perlu kita antisipasi kedepannya adalah mengenai jadwal dan pesawat seperti apa yang akan datang. Sesuai arahan Menhub, kita diminta lebih berkoordinasi dengan panitia dan airline untuk bisa memastikan bahwa koordinasinya bisa bagus," tambah Faik.

Secara tegas, Menhub mengapresiasi kinerja PT. Angkasa Pura I yang sudah mempersiapkan semuanya dengan baik.

"Saya apresiasi PT. AP I mempersiapkan semua ini dengan serius baik Bali dan sejumlah bandara lainnya yang akan digunakan untuk acara IMF 2018. Semoga semuanya bisa berjalan dengan baik sesuai dengan harapan bersama.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya