Jangan Dianggap Remeh, Infeksi Saluran Kemih Berisiko Kena Stroke Ganda

Pasien yang didiagnosis infeksi kemih atau infeksi pernapasan ini tiga kali lebih mungkin meninggal daripada mereka yang tidak memiliki infeksi sebelumnya setelah mengalami penyakit jantung.

oleh Estrin Vanadianti Lestari diperbarui 20 Mar 2018, 16:30 WIB
Infeksi Saluran Kemih

Liputan6.com, Jakarta - Jika Anda pernah mengalami sakit infeksi saluran kemih atau saluran pernafasan, sebaiknya perlu waspada, karena efek dari penyakit tersebut memiliki nilai yang sama dengan orang-orang yang menderita diabetes, hipertensi, dan kolesterol.

Sebuah penelitian terbaru menyebutkan, orang yang menderita infeksi saluran kemih atau saluran pernapasan mungkin menghadapi hampir dua kali lipat terkena risiko serangan jantung dan stroke daripada mengalami obesitas.

Penelitian yang dipimpin oleh seorang peneliti asal India ini menemukan bahwa jika frekuensi infeksi ini membuat orang harus dirawat inap untuk waktu yang lama bahkan dapat menyebabkan kematian.

Pasien yang didiagnosis dengan salah satu dari infeksi saluran kemih atau infeksi pernapasan ini tiga kali lebih mungkin meninggal daripada mereka yang tidak memiliki infeksi sebelumnya setelah mengalami penyakit jantung, dan hampir dua kali lebih mungkin meninggal jika mengalami stroke.

 

 


Berisiko Terserang Penyakit Jantung

Ilustrasi Serangan jantung (iStockphoto)

"Angka kami menunjukkan bahwa mereka yang dirawat di rumah sakit dengan infeksi saluran pernapasan atau saluran kemih 40 persen lebih kemungkinan akan berlanjut menderita serangan jantung, dan 2,5 kali lebih mungkin terkena stroke, daripada pasien yang tidak memiliki infeksi tersebut, dan jauh lebih kecil kemungkinannya untuk bertahan dari kondisi ini,” kata salah satu peneliti Rahul Potluri dari Britain's Aston University dalam sebuah pernyataannya seperti dilansir situs Zee News.

"Perlu dicatat bahwa infeksi tersebut tampaknya memberi risiko penyakit jantung dan stroke yang jauh lebih banyak, risiko lainnya seperti tekanan darah tinggi dan diabetes,” tambah Potluri.

Hasil ini didapat setelah para periset melakukan penelitian kepada lebih dari 34.027 pasien yang telah dirawat dengan infeksi saluran kemih atau saluran pernapasan dengan kelompok kontrol usia dan jenis kelamin tanpa infeksi.

Faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, etnisitas, obesitas dan penggunaan tembakau, serta kondisi medis termasuk kelebihan kolesterol, tekanan darah tinggi, diabetes dan penyakit ginjal, gagal jantung dan atrial fibrillation juga diperhitungkan. 

Penulis:

Dhita Adhitya

Forum Liputan6.com 

Jadilah bagian dari Forum Liputan6.com dengan berbagi informasi & berita terkini melalui e-mail: Forum@liputan6.com 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya