Liputan6.com, Surabaya - Pilkada Jatim 2018 diprediksi akan berlangsung ketat. Survei Litbang Kompas menunjukkan tak ada calon yang dominan di ajang lima tahunan ini.
"Dari hasil survei kami, memang tidak bisa diartikan (kandidat) yang unggul. Situasi ini bermakna semua kandidat punya potensi untuk unggul," kata Peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu di kampus Universitas Airlangga, Kamis 15 Maret 2018.
Advertisement
Litbang Kompas menggelar survei Pilkada Jatim pada 19 Februari-4 Maret dengan 800 responden. Margin of error sebesar 3,46 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan, elektabilitas Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak sebesar 44,5 persen berbanding 44,0 persen untuk Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Puti Guntur Soekarno.
Dengan margin of error 3,46 persen, rentang elektabilitas calon pilkada Jatim, Khofifah-Emil 41,04-47,96 persen, sedangkan Gus Ipul-Puti 40,54-47,46 persen.
Belum Bisa Disimpulkan
"Hasil ini belum bisa menjadi dasar yang kuat untuk menyimpulkan bahwa ada pasangan yang unggul, dengan perhitungan toleransi kesalahan pengambilan sampel penelitian 3,46 persen," ujar Yohan.
Yohan menambahkan, keluarga menjadi salah satu influencer utama dalam Pilgub Jatim. “Maka model kampanye door to door cukup efektif dalam meningkatkan awareness ke kandidat,” ujarnya.
Advertisement