PDIP dan Partai Kongres India Sepakat Lawan Politik Identitas

PDIP dan Partai Kongres India menyatakan, politik yang sehat adalah adu gagasan, adu program untuk kesejahteraan rakyat. Bukan memainkan sentimen SARA.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 19 Mar 2018, 06:34 WIB
PDIP dan Partai Kongres India Sepakat Lawan Politik Identitas (PDIP)

Liputan6.com, Jakarta - PDI Perjuangan dan Partai Kongres India (INC) sepakat untuk sama-sama melawan politik identitas yang belakangan ini semakin meningkat di negara masing-masing. Sebab, politik yang sehat tidak boleh berdasarkan atas sentimen primordial.

Demikian salah satu poin kesepakatan pertemuan bilateral antara perwakilan PDI Perjuangan, Charles Honoris dan Irine Yusiana Roba bersama mantan Presiden INC, Sonia Gandhi, dan mantan Perdana Menteri India, Manmohan Singh, di Stadion Indira Gandhi, New Delhi, Minggu 18 Maret 2018.

"Kami sepakat bahwa politik yang sehat adalah adu gagasan, adu program untuk kesejahteraan rakyat. Bukan memainkan sentimen SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan) yang justru akan menghancurkan persatuan rakyat," kata Charles, yang merupakan anggota Komisi Luar Negeri DPR, dalam keterangan tertulisnya.

Dalam pertemuan tersebut, dia juga menyampaikan salam hangat dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri kepada Sonia. Kepemimpinan Sonia di INC selama 19 tahun mengingatkan kepemimpinan Megawati yang kuat di PDI Perjuangan.

"Keduanya merupakan perempuan hebat yang teguh memegang prinsip demi terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat di masing-masing negara," tutur anggota DPR dari Fraksi PDIP, Charles Honoris.

 

 


Hubungan Indonesia-India

Politikus PDIP menghadiri rapat akbar Kongres Nasional India (INC). (Liputan6.com/Yunizafira Putri Arifin Widjaja)

Pertemuan juga diwarnai nostalgia hubungan baik Indonesia dan India sejak era Presiden Soekarno dan Perdana Menteri Jawaharlal Nehru. Utamanya saat kedua bapak bangsa tersebut sama-sama menggagas Gerakan Non-Blok lewat KTT Asia Afrika di Bandung pada 1955.

"Persahabatan dan kiprah kedua pemimpin besar Asia itu terus merekatkan hubungan kita para penerus cita-cita perjuangan mereka," ungkap Charles.

Senada, Irine yang juga merupakan anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR menambahkan, sejak zaman Bung Karno dan Nehru, kebijakan luar negeri INC dan PDI Perjuangan memiliki banyak kesamaan.

"Salah satunya adalah terus menentang segala bentuk neokolonialisme dan imperialisme yang ada di atas muka bumi ini," tutur Irine.

Dalam kesempatan itu, Charles dan Irine juga tak lupa menyampaikan selamat atas kepengurusan baru INC yang kini dipimpin oleh Rahul Gandhi. Perwakilan dua partai nasionalis dari kedua negara itu pun saling bertukar kenang-kenangan.

Sementara itu, Sonia menekankan menekankan pentingnya menjalankan politik yang inklusif dan mengedepankan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.

"INC dan PDI Perjuangan adalah contoh partai terbuka yang terus menjunjung tinggi nilai-nilai pluralisme dan kebijakan yang berkeadilan sosial," tandas Sonia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya