Liputan6.com, Jakarta Salah satu ketakutan pada masyarakat dunia yang dinilai cukup aneh adalah takut pada angka 13. Kondisi semacam ini bahkan memiliki istilah sendiri.
Triskaidekaphobia, adalah istilah untuk fobia terhadap angka 13. Walaupun terbilang langka, tapi di Amerika Serikat ada sekitar sembilan hingga 10 persen orang yang tidak nyaman dengan angka 13.
Advertisement
Dilansir dari Reader's Digest pada Senin (19/3/2018), banyak sejarawan menemukan beberapa alasan angka 13 dianggap angka sial dan banyak orang menjadi takut.
Salah satu teori yang paling populer adalah mengenai Perjamuan Terakhir di Alkitab. Ada 13 orang di dalam cerita tersebut, dengan orang ketiga belas adalah Yudas Iskariot yang mengkhianati Yesus.
Selain itu, dalam mitologi Nordik, angka 13 juga kerap dikaitkan dengan kekacauan. Dalam cerita tersebut, ada 12 dewa yang sedang makan bersama. Hingga datanglah Loki. Ketika dia tiba, banyak kekacauan dan pembantaian yang terjadi.
Dari sini cerita mulai berkembang mengapa banyak orang takut pada angka 13.
Perhitungan Bangsa Sumeria
Walaupun begitu, sesungguhnya tidak ada masalah dengan angka ini. Menurut ilmuwan dan ahli matematika, budaya kuno menganggap bahwa angka 12 adalah bilangan sempurna.
Peradaban Sumeria kuno membuat perhitungan waktu berdasarkan angka 12. Selain itu, ada 12 jam dalam satu hari, 12 bulan dalam setahun, dan juga 12 zodiak yang juga dipengaruhi perhitungan bangsa-bangsa di masa lampau
Selain itu, dua belas juga merupakan jumlah terbesar yang memiliki satu suku kata dalam bahasa Inggris.
Faktor mitos dan matematika inilah yang menjadi penyebab mengapa angka 13 sering dianggap angka yang buruk.
Anggapan ini sesungguhnya berasal dari masa lalu, dan berkembang menjadi sebuah ketakutan di masa modern.
Advertisement