Liputan6.com, Jakarta Sejumlah lembaga telah merilis hasil survei terkait Pilgub Jawa Timur. Pertarungan antara dua kandidat berlangsung ketat. Temuan lembaga survei kredibel ada yang memenangkan duet Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Puti Guntur Soekarno. Tapi ada pula lembaga yang menghasilkan temuan lain, yaitu memenangkan pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak.
Pengamat politik dari Universitas Airlangga Surabaya, Haryadi, mengatakan, dari hasil survei terlihat partai-partai pendukung terus bekerja keras menyolidkan dukungan.
Advertisement
"Tentu ini menjadi tantangan tersendiri bagi seluruh parpol. Ini seru,” ujar Haryadi, Senin (19/3/2018).
Dari survei Litbang Kompas, pendukung PAN yang solid ke Khofifah mencapai 78,1 persen, Golkar sebesar 44,7 persen dan Demokrat 41,4 persen. Sedangkan pendukung PDIP yang terkonsolidasi ke Gus Ipul-Puti sebesar 45,4 persen; dan PKB sebesar 47,5 persen.
Adapun hasil survei Poltracking, Demokrat solid mendukung pasangan Khofifah-Emil dengan 78 persen. Untuk PDIP, 54,3 persen kadernya di Jatim solid memilih Gus Ipul-Puti. Adapun PKB solid sebesar 50,5 persen.
Haryadi mengungkapkan, dengan melihat posisi strategis Jatim sebagai kantung pemilih terbesar kedua di Indonesia setelah Jabar, pertarungan di Pilgub Jatim bukan hanya rivalitas Khofifah melawan Gus Ipul. Rivalitas sesungguhnya terjadi terutama antara Partai Demokrat melawan PDIP-PKB.
"Jatim adalah basis PDIP dan PKB, dan kedua partai itu perlu bekerja keras memastikan kesolidan dukungan ke Gus Ipul-Puti," imbuhnya.
Rivalitas antar partai juga semakin menguat lantaran Pilgub Jatim berjalan satu rangkaian dengan Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019. Seperti diketahui, Demokrat telah mewacanakan untuk memajukan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam Pilpres 2019. Adapun PDIP telah mendeklarasikan Joko Widodo untuk maju kembali dalam Pilpres.
“Tentu sangat menarik mencermati kinerja partai dalam menyolidkan diri di Pilgub Jatim ini,” ujar Haryadi.
(*)