Liputan6.com, Jakarta - Seni adalah salah satu studi yang banyak diminati orang. Dengan mendalami ilmu seni, mereka para seniman di bebaskan untuk berkerasi sesuai kemampuan mereka. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), seni adalah keahlian membuat karya yang bermutu (dilihat dari segi kehalusannya, keindahannya, dan sebagainya).
Baca Juga
Advertisement
Seni tidak membatasi seseorang untuk mebuat karya yang baru karena seiring berkembangnya zaman, seni juga ikut berkembang. Keahlian untuk melihat suatu hal dari berbagai sisi merupakan kelebihan yang sangat menguntukngkan bagi para seniman.
Karenanya sekarang ini banyak karya seni yang terbuat dari berbagai macam benda yang tidak kita duga. Salah satunya karya seni yang dibuat pemuda asal Zimbabwe. Pemuda ini telah berhasil membuat miniatur kota dengan komponen yang terdapat pada komputer.
Zayd Menk (17), seorang pemuda asal Zimbabwe telah berhasil membuat miniatur kota dari sampah bekas komputer. Menk telah berhasil membuat minatur kota Manhattan dengan skala 0,0635:100 dalam jangka waktu tiga bulan.
Mencari Data Sebelum Memulai Pengerjaan
Menk membuat karya ini untuk proyek yang dilakukan di sekolahnya. Agar berhasil membuat karya tersebut, Menk menggunakan 27 papan sirkuit tempat berbagai komponen elektronik komputer, 11 CPU, 10 monitor tabung, dan berbagai komponen elektronik lainnya
Dalam proses pembuatannya, Menk menghabiskan waktu untuk mengumpulkan data kota Manhattan dari situs Google Maps, Wikipedia, dan Reddit. Setelah mendapatkan data tersebut, Menk melakukan perhitungan agar semua miniatur masuk ke dalam skala yang dia tentukan.
"Saya ingat menara Bank America membutuhkan waktu dua hari dalam pengerjaannya. Saya mencoba untuk mengetahui semua sudut kota Manhattan," kata Zayd Menk.
Advertisement
Berharap Masyarakat Bisa Mendaur Ulang Sampah
Dengan banyaknya barang elektronik yang telah ia gunakan, Menk pun semakin menyempurnakan miniaturnya dengan tambahan lampu. Pemuda ini menambahkan hiasan lampu pada ikon kota Manhattan yaitu gedung Empire State.
Diakuinya, awal mula ide menakjubkan ini didapatkan karena keresahannya terhadap banyaknya sampah yang ada. Dengan adanya karya ini, Zayd mengharapkan agar masyarakat bisa mendaur ulang sampah mereka agar menjadi barang yang berharga dan memiliki nilai jual.