Memukau, Pemuda Ciptakan Miniatur Kota Manhattan dari Sampah Bekas Komputer

Melihat banyak komponen komputer yang rusak, pria ini berhasil membuatnya menjadi sebuah karya seni.

oleh Reza Sugiharto diperbarui 21 Mar 2018, 09:00 WIB
Melihat banyak komponen komputer yang rusak, pria ini berhasil membuatnya menjadi sebuah karya seni.

Liputan6.com, Jakarta - Seni adalah salah satu studi yang banyak diminati orang. Dengan mendalami ilmu seni, mereka para seniman di bebaskan untuk berkerasi sesuai kemampuan mereka. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), seni adalah keahlian membuat karya yang bermutu (dilihat dari segi kehalusannya, keindahannya, dan sebagainya).

Seni tidak membatasi seseorang untuk mebuat karya yang baru karena seiring berkembangnya zaman, seni juga ikut berkembang. Keahlian untuk melihat suatu hal dari berbagai sisi merupakan kelebihan yang sangat menguntukngkan bagi para seniman.

Karenanya sekarang ini banyak karya seni yang terbuat dari berbagai macam benda yang tidak kita duga. Salah satunya karya seni yang dibuat pemuda asal Zimbabwe. Pemuda ini telah berhasil membuat miniatur kota dengan komponen yang terdapat pada komputer.

Zayd Menk (17), seorang pemuda asal Zimbabwe telah berhasil membuat miniatur kota dari sampah bekas komputer. Menk telah berhasil membuat minatur kota Manhattan dengan skala  0,0635:100 dalam jangka waktu tiga bulan.

 

 


Mencari Data Sebelum Memulai Pengerjaan

Melihat banyak komponen komputer yang rusak, pria ini berhasil membuatnya menjadi sebuah karya seni. (doc: Zayd Menk)

Menk membuat karya ini untuk proyek yang dilakukan di sekolahnya. Agar berhasil membuat karya tersebut, Menk menggunakan 27 papan sirkuit tempat berbagai komponen elektronik komputer, 11 CPU, 10 monitor tabung, dan berbagai komponen elektronik lainnya

Dalam proses pembuatannya, Menk menghabiskan waktu untuk mengumpulkan data kota Manhattan dari situs Google Maps, Wikipedia, dan Reddit. Setelah mendapatkan data tersebut, Menk melakukan perhitungan agar semua miniatur masuk ke dalam skala yang dia tentukan.

"Saya ingat menara Bank America membutuhkan waktu dua hari dalam pengerjaannya. Saya mencoba untuk mengetahui semua sudut kota Manhattan," kata Zayd Menk.

 


Berharap Masyarakat Bisa Mendaur Ulang Sampah

Melihat banyak komponen komputer yang rusak, pria ini berhasil membuatnya menjadi sebuah karya seni. (doc: Zayd Menk)

Dengan banyaknya barang elektronik yang telah ia gunakan, Menk pun semakin menyempurnakan miniaturnya dengan tambahan lampu. Pemuda ini menambahkan hiasan lampu pada ikon kota Manhattan yaitu gedung Empire State.

Diakuinya, awal mula ide menakjubkan ini didapatkan karena keresahannya terhadap banyaknya sampah yang ada. Dengan adanya karya ini, Zayd mengharapkan agar masyarakat bisa mendaur ulang sampah mereka agar menjadi barang yang berharga dan memiliki nilai jual.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya